1.716 Hektar Lahan Sawah di Aceh Kering Hingga Gagal Panen

Kondisi sawah yang mengalami kekeringan. Foto: Ist.

KOALISI.co - Seluas 1.716 hektar lahan sawah yang tersebar di beberapa wilayah Provinsi Aceh mengalami kekeringan selama semester I tahun 2023 hingga gagal panen.

Kabupaten Aceh Utara menjadi daerah terbesar terdampak dengan luas mencapai 897 hektar, dan 65 hektar di antaranya mengalami kondisi kekeringan parah atau puso (gagal panen).

Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Distanbun Aceh, Zulfadli mengatakan, selain Aceh Utara, daerah-daerah lain yang mengalami kekeringan adalah Bireuen dengan luas lahan 293 hektar yang semuanya mengalami puso.

“Pidie dengan luas lahan 49 hektar dan 11 hektar di antaranya puso. Kabupaten Aceh Besar juga terdampak dengan lahan seluas 185 hektar mengalami kekeringan dan 135 hektar di antaranya mengalami puso,” kata Zulfadli di Banda Aceh, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga: Embung Penampungan Air di Indrapuri Aceh Besar Jebol, Sawah Seluas 30 Hektar Terendam

Sementara itu, di Kabupaten Nagan Raya, lahan seluas 150 hektar mengalami kekeringan dan 35 hektar di antaranya mengalami puso.

“Meskipun demikian, dampak kekeringan ini tidak separah puso akibat banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Aceh yang mencapai ribuan hektar,” ujar  Zulfadli.

Zulfadli menjelaskan, setiap tahun daerah-daerah di Aceh mengalami kekeringan, namun tahun ini dipengaruhi juga oleh fenomena perubahan iklim, yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).

Baca Juga: DPR Aceh Minta Pembangunan Proyek Bendungan Krueng Pase Dipercepat

Distanbun Aceh telah menyiagakan alat pompa air di beberapa daerah untuk membantu petani dalam mengairi lahan sawah yang terkena kekeringan.

“Sebanyak 60 unit pompa air telah disediakan, termasuk di UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Banda Aceh, Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Banda Aceh, LPHP Pidie, LPHP Aceh Timur, dan LPHP Nagan Raya,” pungkas Zulfadli.

Komentar

Loading...