10 Negara dengan Nilai Mata Uang Terendah di Dunia

Ilustrasi, canva.

KOALISI.co - Nilai mata uang suatu negara bisa menunjukkan kekuatan ekonomi Negara. Mata uang dengan nilai rendah berarti kursnya lemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) atau euro (EUR), dua mata uang yang sering menjadi patokan di pasar internasional.

Ada berbagai alasan mengapa nilai mata uang bisa sangat rendah, mulai dari inflasi, ketidakstabilan politik, hingga kebijakan ekonomi yang kurang optimal.

Berikut adalah 10 negara dengan nilai mata uang terendah di dunia pada tahun 2024.

Baca Juga: Harga Emas Diramal Akan Jatuh ke Level Terendah

1. Rial Iran (IRR)
Iran memiliki salah satu nilai mata uang terendah di dunia. Konflik politik, sanksi ekonomi internasional, dan ketidakstabilan ekonomi telah menyebabkan nilai Rial Iran anjlok terhadap mata uang lainnya. Dalam perdagangan global, 1 USD dapat setara dengan lebih dari 42.000 IRR.

2. Dong Vietnam (VND)
Dong Vietnam juga tergolong dalam jajaran mata uang dengan nilai rendah. Meskipun ekonomi Vietnam terus berkembang, nilai mata uangnya tetap rendah, dengan nilai tukar sekitar 1 USD setara dengan 24.000 VND. Rendahnya nilai mata uang ini justru memberi keuntungan bagi ekspor Vietnam, menjadikannya kompetitif di pasar global.

3. Rupiah Indonesia (IDR)
Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, namun nilai tukar Rupiah terhadap dolar tetap rendah. Saat ini, 1 USD setara dengan sekitar 15.000 IDR. Penyebabnya termasuk ketergantungan ekonomi pada sektor ekspor dan fluktuasi pasar global yang memengaruhi nilai Rupiah.

4. Som Uzbekistan (UZS)
Uzbekistan mengalami ketidakstabilan ekonomi sejak lepas dari Uni Soviet pada 1991, yang berdampak pada nilai mata uang Som Uzbekistan. Dengan 1 USD setara dengan lebih dari 12.000 UZS, Uzbekistan terus menghadapi tantangan dalam mengelola stabilitas mata uangnya.

5. Franc Guinea (GNF)
Franc Guinea, mata uang negara Guinea di Afrika Barat, juga memiliki nilai tukar yang rendah. 1 USD bernilai sekitar 8.700 GNF. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan politik dan rendahnya ekspor turut menyebabkan rendahnya nilai Franc Guinea di pasar internasional.

6. Kip Laos (LAK)
Negara tetangga Vietnam ini juga memiliki mata uang dengan nilai yang sangat rendah. Kip Laos saat ini bernilai sekitar 1 USD setara dengan 20.000 LAK. Kondisi ekonomi Laos yang bergantung pada pertanian dan keterbatasan industri ekspor mengakibatkan mata uangnya sulit bersaing.

7. Leone Sierra Leone (SLL)
Di Afrika Barat, Sierra Leone menggunakan mata uang Leone yang juga memiliki nilai tukar rendah. 1 USD setara dengan lebih dari 21.000 SLL. Penyebabnya termasuk konflik internal yang berkepanjangan dan kondisi ekonomi yang tidak stabil, mengakibatkan nilai tukar yang sangat rendah.

8. Riel Kamboja (KHR)
Riel Kamboja adalah salah satu mata uang dengan nilai rendah, yaitu sekitar 1 USD setara dengan 4.100 KHR. Meski Kamboja memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, nilai mata uangnya tetap rendah karena negara ini masih menggunakan dolar AS dalam banyak transaksi domestik.

9. Colón Paraguay (PYG)
Di Amerika Selatan, Colón Paraguay memiliki nilai tukar yang rendah terhadap dolar AS, yaitu sekitar 1 USD setara dengan 7.400 PYG. Rendahnya nilai tukar ini didorong oleh ekonomi berbasis pertanian yang tidak cukup kuat untuk mempertahankan mata uang yang stabil.

10. Shilling Uganda (UGX)
Shilling Uganda adalah mata uang dari negara Uganda di Afrika Timur yang memiliki nilai tukar rendah. Saat ini, 1 USD setara dengan sekitar 3.800 UGX. Keterbatasan ekspor dan ketergantungan pada sektor pertanian menyebabkan rendahnya nilai mata uang ini di pasar global.

Itulah beberapa negara dengan nilai mata uang terendah di dunia pada tahun 2024, semoga bermanfaat.

Komentar

Loading...