Pimpinan Unimal Sambangi Rumah Mahasiswa Terduga Bunuh Diri di Sumut

KOALISI.co - Pimpinan Universitas Malikusaleh (Unimal) sambangi rumah duka mahasiswa RR (22) yang meninggal diduga karena bunuh diri, di Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (30/4/2023).
Kunjungan itu diwakili oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr Azhari dan Kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan (UKP BKP) Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya.
Dr Azhari, yang juga Plt Wakil Rektor Bidang Akademik mengatakan, kedatangan pihaknya disambut oleh orang tua almarhum, Syahrial (53 tahun) dan Susilawati (46).
Baca Juga: Mahasiswa Unimal yang Gantung Diri Dikenal Berprestasi dan Penerima Beasiswa KIP-K
“Kami menyampaikan rasa duka cita atas musibah yang dialami oleh RR. Karena yang bersangkutan selama ini dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan juga penerima beasiswa KIP-Kuliah,” kata Dr Azhari.
Dikatakan, kedatangan mereka juga untuk mengetahui apa motif kasus bunuh diri RR. Karena dari pemberitaan yang muncul sempat mendiskreditkan posisi Unimal sebab yang bersangkutan memiliki tunggakan uang kuliah.
“Padahal korban penerima beasiswa KIP-Kuliah bahkan tidak mengeluarkan biaya apapun untuk kepentingan pendidikan,” ujar Dr Azhari.
Baca Juga: Unimal Penerima Terbanyak Beasiswa Calon Mahasiswa Berprestasi Se Indonesia
Pada kesempatan itu pihaknya juga menitipkan bantuan Rektor Unimal, Prof Herman Fithra kepada keluarga almarhum.
“Bantuan ini tidak bisa menggantikan posisi almarhum. Kita doakan semoga almarhum diberikan tempat terbaik. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga tabah untuk melanjutkan kehidupan,” pungkas Dr Azhari.
Sementara itu, pihak keluarga korban juga menyampaikan permintaan maaf atas simpang siur pemberitaan dan telah memberikan penilaian negatif pada Unimal.
Baca Juga: Unimal Jajaki Korea Selatan Jadi Tujuan Studi Dosen Untuk S3
“Kami juga sedih dengan berita yang tidak benar muncul. Ada yang mengatakan ia digantung setelah ditusuk di leher, dan lain sebagainya. Tapi kami juga tahu bahwa berita yang tidak benar itu sudah tidak bisa dibuka lagi,” tutup ayah almarhum, Syahrial.
Komentar