Pengolahan Minyak Nilam Aceh Capai 20 Persen untuk Konsumsi Nasional
KOALISI.co - Kepala Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), Syaifullah Muhammad menyebutkan ekosistem pengolahan minyak nilam di Aceh sudah berjalan dengan baik.
Syaifullah mengatakan, saat ini, 20 persen dari produksi minyak nilam Aceh berhasil memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, sementara 80 persen sisanya diekspor untuk mendukung perekonomian negara.
“Kita dari ARC berkomitmen untuk pemberdayaan petani dan mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru di sektor ini,” kata Syaifullah, Jum’at (11/8/2023).
Baca Juga: Keter Nilam Meledak, Eks Wakil Bupati Gayo Lues dan Pekerja Terluka
Dikatakan, melalui program ini, ARC berharap dapat mengubah komposisi produksi minyak nilam Aceh sehingga 50 persen dapat digunakan untuk konsumsi nasional dan 50 persen lainnya diarahkan ke pasar ekspor.
“Peningkatan kuantitas minyak nilam dan upaya meningkatkan kualitasnya menjadi fokus utama ARC,” ujar Syaifullah.
Dengan memanfaatkan lahan-lahan di Aceh, lanjut Syaifullah, ARC akan memberikan pendampingan kepada para petani, bertujuan untuk menjawab permintaan tinggi akan minyak nilam Indonesia yang berkualitas.
Baca Juga: Sekda Aceh Dukung Penguatan Penggunaan Layanan Keuangan Digital di Sektor Usaha
Sementara itu, Dewan Atsiri Indonesia, Mustaqim juga mengamini pentingnya upaya meningkatkan produktivitas minyak nilam Aceh dari sisi kualitas maupun kuantitas.
“Pengembangan ekosistem atsiri Aceh juga mendapat dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh,” kata Mustaqim.
Mustaqim menjelaskan, data statistik terbaru menunjukkan kontribusi positif sektor pertanian agrikultural Aceh sebesar 29,61 persen terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh pada Triwulan I tahun 2023.
Baca Juga: Pj Gubernur Aceh Dampingi Menkop UKM Resmikan SPBU Nelayan Mon Ikeun
Hal senada juga disampaikan Kepala OJK Provinsi Aceh, Yusri, menyebutkan pentingnya langkah konkret di sektor pertanian Aceh untuk meningkatkan nilai tambah bagi para petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta peningkatan devisa negara.
“Dengan berbagai langkah strategis dari ARC, Dewan Atsiri Indonesia, OJK Aceh, dan kerjasama bersama ILO, sektor pengolahan minyak nilam di Aceh terus mengalami perkembangan positif,” tutup Yusri.
Komentar