Bangkitkan Potensi Bisnis Santri, HIPSI Aceh Gelar Diskusi Santripreneur

Untuk diketahui, kegiatan Gelar Wicara Santripreneur tersebut menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang wirausaha santri dayah, diantaranya Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) H Ilmiza Sa’aduddin Djamal MBA, Pakar Ekonomi yang juga Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Prof Dr Apridar SE MSi, dan unsur dari kalangan dayah Tgk Muhammad Yunus atau akrab disapa Abon Yunus, serta Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali yang menjadi opening speech dalam kegiatan tersebut.
Terlihat hadir membersamai khidmatnya kegiatan ini Deputi Hubungan Kelembagaan BSI Aceh Saiful Musadir, Kabid Pemberdayaan Santri Dinas Pendidikan Dayah Aceh (DPDA) Irwan SHI MSi, Wakil Walikota Banda Aceh Afdhal Khalilullah, Ketua Fraksi Gerindra DPRK Banda Aceh Ramza Harli, Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRK Banda Aceh Mehran Gara, Ulama Kharismatik Aceh Drs Tgk H M Daud Hasbi MAg, Ketua ICMI Aceh Dr Taqwaddin, Para Dewan Pakar HIPSI Aceh, Para Pimpinan Dayah, serta perwakilan OKP dan LSM. (Akhyar)
Sinergi untuk Santripreneur
Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Aceh mengadakan gelar wicara santripreneur dengan tema “potensi santripreneur menuju kemandirian ekonomi Aceh” sekaligus silaturahmi bersama ulama dan buka puasa bersama para santri di Gedung Landmark BSI Aceh, Banda Aceh, Selasa (25/3/2025).
Baca Juga: Setor Dividen Rp3,09 Triliun, Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh. Kolaborasi dengan BSI Aceh selaku perbankan syariah yang gemar melahirkan bibit-bibit wirausaha muda ini menunjukkan adanya dukungan yang luas terhadap upaya untuk pengembangan kewirausahaan di lingkungan dayah.
Dalam kegiatan ini, panitia mengundang para pakar yang kompeten dan masing-masing dari narasumber ini memaparkan materi kewirausahaan santri dayah.
Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), H Ilmiza Sa’aduddin Djamal MBA mengatakan, santri memiliki potensi besar untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses setelah menyelesaikan pendidikan mereka di dayah atau pesantren.
Baca Juga: Sekda Aceh Kukuhkan Pokja Gugus Tugas Bisnis dan HAM Aceh
Menurutnya, para santri memiliki kesempatan emas untuk menempa skill wirausaha di dayah yang nantinya akan menjadi bekal berharga di masa depan.
Ilmiza mengatakan, berdasarkan data per 16 Oktober 2024, jumlah dayah yang terdata di Aceh sebanyak 1.854. Angka ini terus bertambah seiring dengan volume pengajuan izin pendirian dayah di Provinsi Aceh.
“Saya pikir, jika kita berhasil mewujudkan ‘satu dayah, satu santripreneur’, maka akan terlahir 1.854 santripreneur di Provinsi Aceh. Ini adalah peluang besar yang akan membawa dampak untuk kemajuan ekonomi Aceh ke depannya,” ujar Ilmiza.
Baca dihalaman selanjutnya >>>
Komentar