HUT Bank Aceh ke-49
Bank Aceh Gagasan Besar Bagi Perbankan Syariah di Tanah Air
KOALISI.co - Dalam perjalannya selama 49 tahun, Bank Aceh masih menjadi penguasa pasar (market leader) di Aceh. Esksistensi Bank Aceh juga tidak hanya hadir sebagai sebuah lembaga keuangan, tapi juga sebagai sebuah gagasan, dan ide besar bagi pengembangan ekonomi syariah di tanah air.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman dalam sambutannya pada upacara HUT Bank Aceh yang dilaksanakan di Kantor Pusat Bank Aceh, Sabtu 6 Agustus 2022.
Dalam perjalanannya, lanjut Haizir, setelah konversi Bank Aceh pada 2016 dan penerapan Qanun LKS Nomor 11 Tahun 2018, aset perbankan syariah di Aceh pada periode Maret tercatat sebesar Rp 52 triliun. Atas capaian itu, saat ini Aceh menjadi provinsi ketiga terbesar di Indonesia dalam hal aset perbankan syariah.
Baca Juga: Pikabas Salurkan Bantuan Sosial ke Wilayah Timur Aceh
“Karena itu, eksistensi Bank Aceh tidak hanya hadir sebagai sebuah lembaga keuangan, tetapi juga sebagai sebuah gagasan, ide, maupun cita-cita yang besar bagi masa depan instrumen arsitektur ekonomi syariah di aceh maupun nasional,” ujar Haizir.
Dijelaskan Haizir, setelah Bank NTB dan Riau Kepri telah mengikuti jejak Bank Aceh melakukan konversi, dalam waktu dekat Bank Bengkulu akan melakukan hal serupa.
Baca Juga: Dukung Inklusi dan Literasi FKIJK Aceh Gelar Kolaborasi Cerdaskan Bangsa
Di usia yang ke 49, lanjut Haizir, Bank Aceh masih tangguh menjadi market leader bagi industri perbankan di aceh. Hingga 2021, Bank Aceh masih menguasai 54% aset (28,2 triliun), 62% dana pihak ketiga (24 T), dan 52% pembiayaan (16.3 T).
Sementara itu, hingga periode Juli, Bank Aceh telah berhasil membukukan aset sebesar Rp29,4 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 10,5 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY), sementara itu, DPK tercatat sebesar Rp25 triliun tumbuh 10%, dan pembiayaan sebesar Rp 16,8 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 7%.
Baca dihalaman selanjutnya >>>