1. Beranda
  2. Ekonomi

Bank Indonesia sebut Pangsa Pasar Ekonomi dan Industri Halal di Aceh sangat Besar

Oleh ,

Disebutkan Achris, Pesantren di Aceh juga ada lebih dari seribu dengan jumlah santri mencapai kurang lebih satu juta. Ini merupakan potensi besar, karena setiap santri, setiap masyarakat muslim memerlukan konsumsi.

"Bayangkan jika semua kebutuhan itu kita penuhi sendiri tidak perlu impor dari luar daerah, pangsa pasar ekonomi dan industri halal di Aceh begitu besar, hal ini diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk bisa bergerak menjadi produsen, tidak hanya sebatas menjadi konsumen" paparnya.

Kemudian, Ustad Masrul Aidi juga menjelaskan bahwa Islam sangat mendukung umatnya untuk produktif melalui kegiatan ekonomi. Melakukan kegiatan ekonomi dan keuangan di dalam Islam tidaklah dilarang, selama tidak melakukan pelanggaran syariah.

Baca Juga: Bank Indonesia Provinsi Aceh Bersiap Jadi Tuan Rumah FESyar 2022

"Diingatkan pula kepada masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan harta karena terdapat ancaman bagi para penimbun harta. Harta yang dimiliki sebaiknya didistribusikan melalui konsumsi, investasi, serta zakat, infak, shodaqoh, dan wakaf (ZISWAF). Oleh sebab itu, sangat penting bagi masyarakat Aceh memiliki mindset produktif," ajaknya.

Anggota Dewan Komisioner Baitul Mal Aceh, Khairina memaparkan potensi keuangan sosial di Aceh. Aceh memiliki potensi dana keuangan sosial yang sangat besar mencapai Rp 1 triliun, namun saat ini dana yang terhimpun masih belum optimal.

"BMA terus berusaha untuk dapat menyalurkan dana ZISWAF ke dalam bentuk yang produktif, tidak hanya sebatas dana konsumtif saja, kita berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan wakaf produktif yang saat ini ada di masyarakat dan belum dimanfaatkan, uaya ini dimulai dengan pendataan dan pemetaan aset-aset wakaf," ujarnya.

Baca di halaman selanjutnya >>>

Baca Juga