Bank Indonesia Sukses Menggelar Festival Meurah Silu Karya Kreatif Aceh-Gayo 2022

Bank Indonesia Sukses Menggelar Festival Merah Silu Karya Kreatif Aceh-Gayo 2022
Festival Meurah Silu, Takengon, Aceh Tengah.

KOALISI.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh dan KPwBI Lhokseumawe sukses menggelar Festival Meurah Silu Karya Kreatif Aceh Gayo 2022 di Takengon, Aceh Tenggah yang berlangsung pada 25-26 Juni 2022.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Achris Sarwani mengatakan, kegiatan ini mengusung tema "Peningkatan Nilai Tambah Produk UMKM Aceh melalui Pengembangan dari Hulu hingga Hilir untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Nasional yang Berkelanjutan"

"Setiap tahapan proses mulai dari desain, produksi, distribusi, hingga pemasaran dan produk dinikmati oleh konsumen melalui pendekatan end to end, termasuk pemanfaatan digitalisasi, sehingga pengembangan UMKM lebih efektif dan efisien," kata Achris.

Baca Juga: Tahan Rate Acuan 3,50%, BI Aceh Optimis Dapat Pulihkan Ekonomi Nasional dan Regional

Terdapat lebih dari 450 UMKM yang terlibat dalam kegiatan Pameran Meurah Silu, baik secara daring maupun luring. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut berhasil menarik lebih dari 5.000 masyarakat Aceh yang berkunjung di Lapangan Musara Alun, Takengon.

"Omset penjualan fisik di lapangan sebesar Rp192.321.865,- dengan rincian pembayaran melalui QRIS sebesar Rp143.175.365 untuk 589 transaksi dan sisanya Rp49.146.500,- secara tunai," sebut Achris.

Sementara, untuk hasil penjualan secara online mencatatkan transaksi yang lebih besar sebesar Rp215.610.000,-. Dengan demikian total penjualan secara keseluruhan mencapai sebesar Rp407.931.865,- atau 3,27 kali lipat dari pencapaian Festival Meurah Silu dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Koperasi WUBI Bank Indonesia Kerjasama dengan Koperasi Samudera Mandiri Leupung

Selain pameran, dalam Festivak Meurah Silu 2022 juga diselenggarakan seminar dan talkshow yang diikuti oleh 561 peserta seperti UMKM, kelompok tani, mahasiswa dan juga masyarakat umum.

"Kesuksesan kegitan ini tidak hanya dilihat dari pencapaian angka pengunjung dan nominal transaksi saja yang menjadi tujuannya, namun diharapkan berdampak lebih luas," tandas Achris.

Namun demikian, Sambung Achris, masih terdapat tantangan yang dihadapai ke depannya baik peningkatan baik nilai tambah maupun kualitas produk dengan sedapat mungkin memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan sinergi-kolaborasi antar stakeholders.

Baca Juga: Survei BI di Aceh: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Tetap Level Optimis

"Produk-produk premium yang telah lolos kurasi dihadirkan dalam pameran ini, sehingga dapat dijadikan benchmark bagi pengembangan UMKM maupun penyelenggaraan kegiatan lainnya bagi masyarakat dan stakeholders di Aceh," demikian Achris.

Komentar

Loading...