1. Beranda
  2. Ekonomi

BI Aceh Terbitkan Kebijakan untuk Dorong Pembiayaan Sektor Prioritas dan Inklusif

Oleh ,

KOALISI.co - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani menyampaikan, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Aceh yang tercermin dari indikator Dana Pihak Ketiga (DPK), Pembiayaan, dan Non Performing Financing (NPF) tetap terjaga dan melanjutkan mengalami tren perbaikan pada Februari 2022.

Berdasarkan data menurut lokasi bank, simpanan masyarakat yang tercermin dari DPK per Februari 2022 sebesar Rp38,18 Triliun atau meningkat dibandingkan bulan Januari 2022 yang tercatat sebesar Rp37,86 Triliun. Selanjutnya, pembiayaan per Februari 2022 sebesar Rp31,2 Triliun atau meningkat dibandingkan bulan Januari 2022 yang tercatat sebesar Rp30,87 Triliun.

“Dengan angka tersebut, Financing to Deposit Ratio (FDR) di Aceh tercatat pada level 81,7% atau meningkat dari bulan sebelumnya yang berada di level 81,5%. Ini menandakan bahwa dari seluruh DPK atau simpanan yang dihimpun, sebesar 81,7% nya telah disalurkan perbankan sebagai pembiayaan kepada masyarakat,” kata Achris Sarwani dalam keterangan pada Selasa 22 Maret 2022.

Baca Juga: Lewat WUBI Bank Indonesia Optimis Kembangkan Ekonomi Syariah

Selanjutnya, kualitas pembiayaan yang tercermin dari rasio NPF masih dalam level yang terjaga di angka 1,97%. Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan UMKM menunjukkan peningkatan pada Februari 2022 secara month to month. Meski demikian, pertumbuhan pembiayaan pada sektor prioritas masih relatif stabil.

“Pembiayaan pada sektor prioritas (38 sektor) di Aceh sampai dengan Februari 2022 masih terpantau stabil. Pembiayaan pada sektor prioritas per Februari 2022 sebesar Rp8,4 T atau masih sama dengan bulan sebelumnya. Adapun sektor prioritas yang mendapatkan pembiayaan tertinggi berasal dari sektor perdagangan, perkebunan, perikanan, konstruksi, serta industri makanan dan minuman,” sebutnya.

Sementara itu, penyaluran pembiayaan kepada UMKM per Februari 2022 sebesar Rp8,57 T atau lebih tinggi dibandingkan Januari 2022 yang tercatat Rp8,54 T. Adapun rasio pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan masih stabil di level 27,5% atau belum banyak perubahan dari periode sebelumnya yang tercatat di level 27,7%.

Baca Juga