BMKG Sebut Indeks UV di Aceh Capai Level Ekstrem, Warga Diimbau Waspada
KOALISI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (SIM) menyebutkan bahwa Indeks Ultraviolet (UV) sinar matahari di Wilayah Provinsi Aceh telah mencapai level ekstrem.
Menurut BMKG, wilayah Aceh Besar dan sebagian wilayah Aceh Barat tercatat dalam kategori ekstreme, yang mengindikasikan resiko bahaya sangat tinggi akibat paparan sinar UV.
Pegawai BMKG Stasiun SIM, Nuria Arifiani mengimbau seluruh masyarakat di wilayah dengan level UV sangat tinggi dan ekstrem untuk meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga: BMKG Aceh Prediksi El Nino Akan Meningkat pada Agustus hingga Oktober 2023
“Masyarakat diharapkan meminimalkan waktu berada di bawah paparan sinar matahari antara pukul 10:00 WIB pagi hingga pukul 16:00 WIB sore,” kata Nuria kepada KOALISI.co pada Kamis (27/7/2023).
Dikatakan, mengingat tingkat bahaya yang tinggi bagi orang yang terpapar sinar matahari tanpa pelindung, diperlukan tindakan pencegahan ekstra untuk melindungi kulit dan mata agar tidak terjadi kerusakan atau terbakar dengan cepat.
“Ada beberapa saran untuk menghindari dampak buruk sinar UV. Di antaranya, tetap berada di tempat teduh saat matahari terik, menggunakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang dapat menghalangi sinar UV saat berada di luar ruangan,” ujar Nuria.
Baca Juga: 1.716 Hektar Lahan Sawah di Aceh Kering Hingga Gagal Panen
Serta mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30 setiap 2 jam, bahkan pada hari berawan, serta setelah berenang atau berkeringat, juga sangat dianjurkan.
“Sebab, permukaan yang cerah seperti pasir, air, dan salju dapat meningkatkan paparan sinar UV,” tukas Nuria.