1. Beranda
  2. Islami

Cara Mendidik Anak Sesuai dengan Ajaran Islam

Oleh ,

KOALISI.co - Cara mendidik anak menurut islam perlu diketahui oleh setiap muslim. Sebab, cara mendidik anak akan mempengaruhi karakter dan masa depan anak.

Cara mendidik anak telah diajarkan oleh para tokoh Islam sebelumnya, seperti Luqman al-Hakim dan para Nabi. Mengasuh anak dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Berikut ini rangkuman cara mendidik anak yang sesuai dengan ajaran islam, ajaran nabi dan al qur'an.

Cara Mendidik Anak Menurut Islam

Memperdengarkan Alquran Sejak Lahir

Cara mendidik anak pertama sudah dimulai sejak dalam kandungan hingga lahir. Saat hamil lebih baik memperbanyak mengaji, selain membawa ketenangan tentunya ada berkah tersendiri. Kemudian setelah bayi lahir, rutinlah mendengarkan bacaan Al Quran setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak terbiasa melantunkan setiap ayat firman Tuhan, terutama dengan pikiran yang masih suci dan mau menerima.

Baca Juga: Jangan Dilewatkan, Ini Dia 6 Keutamaan Sholat Tahajud

Jika anda ingin mempunyai anak yang akan menjadi hafidz, anda bisa mendengarkan juz 1 dari lahir sampai usia 30 hari. Kemudian dilanjutkan juz 2 pada usia bayi 2 bulan, begitu seterusnya hingga akhir juz 30 pada usia 2 setengah tahun. Anak akan sangat terbiasa dan sudah belajar berbicara, sehingga memudahkan anda dalam mengajarkan isi Al Quran. Selain itu, dengan menceritakan kisah-kisah Islami yang berkaitan dengan Al-Qur'an.

Mengajarkan Dasar-Dasar Islam

Cara mendidik anak menurut islam selanjutnya adalah dengan mengajarkan dasar-dasar islam. Dalam kitab Al-Amali dari Imam Al-Baqir dan Imam ash Sadiq, beliau menyebutkan tentang tahap awal mengenalkan anak kepada Allah SWT. Disebutkan bahwa pada usia 3 tahun, ajarkan kalimat tauhid “LAILA HA ILLALLAH” sebanyak 7 kali. Kemudian pada usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan kalimat MUHAMMADAR RASULLULLAH".

Memberi Contoh dan Mengajarkan Salat

Cara mendidik anak menurut Islam selanjutnya adalah dengan memberikan keteladanan dan mengajarkan shalat. Sejak balita, anak-anak sudah dibiasakan untuk mengambil air wudhu dan mengikuti gerakan shalat, padahal hal itu sama sekali tidak benar. Jika anak terbiasa melihat orang tuanya berdoa dan meniru setiap gerak-geriknya, nantinya akan lebih mudah untuk diajarkan.

Baca Juga