DPD Pemuda Tani HKTI Aceh Resmi Dikukuhkan

DPD Pemuda Tani HKTI Aceh Resmi Dikukuhkan
Pengukuhan DPD Pemuda Tani HKTI Aceh. Foto: HO/For KOALISI.co.

KOALISI.co - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Aceh resmi dikukuhkan di Anjungan Mon Mata, Banda Aceh, pada Kamis (21/12/2023) malam.

Pengukuhan tersebut bertema "Optimalisasi Peran dan Fungsi HKTI dalam Mewujudkan Pemuda Tani yang Profesional dan Bermartabat dalam Menyukseskan Indonesia Emas 2045".

Selain pengukuhan pengurus, Pemuda Tani HKTI Aceh juga menggelar Kick Off pembentukan 1.000 kelompok tani melenial kemitraan Pemuda Tani HKTI Aceh serta melaunching "Muda Mugoe" yang berolaborasi antara institusi pendidikan dengan Pemuda Tani HKTI Aceh.

Baca Juga: Program Makmur PT. PIM Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Aceh Timur

Pengukuhan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi. Hadir juga Pj. Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh, ICut Huzaimah, dan sejumlah pengurus DPD Pemuda Tani HKTI Aceh.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, program kementerian saat ini lebih berfokus kepada ketahanan pangan nasional dalam mewujudkan sebuah impian Indonesia Emas 2045.

"Dari itu negara sangat membutuhkan keterlibatan kaum melenial dalam mewujudkannya sesuai arahan Presiden Joko Widodo," ujar Harvick dalam keterangan yang diterima KOALISI.co, Minggu (24/12/2023).

Baca Juga: Petani Aceh Utara Bentuk Tim ICS Dukung Sertifikasi ISPO

Sementara itu, Pj Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki menyampaikan bahwa dirinya baru kali ini tertarik untuk menghindari pengukuhan organisasi atau ormas.

"Alasannya sangat minim, ada anak muda yang mau bertani. Kebanyakan anak muda jika ditanya cita-citanya hanya ingin PNS," kata Ahmad Marzuki saat memberikan sambutannya.

Sementara hari ini, lanjut Ahmad Marzuki, pelaku petani lebih banyak bukan lagi tergolong muda.

Baca Juga: Petani Kopi Keluhkan Kesulitan dalam Persyaratan Ekspor

"Ada kekhawatiran dimasa mendatang bagi kami yang tua nanti tidak lagi makan nasi, tetapi makan kertas karena kalian yang muda-muda tidak lagi hobi bertani," tambahnya.

Ahmad Marzuki menjelaskan bahwa saat ini Aceh masih menduduki posisi ke 6 se-Indonesia soal ketahanan pangan.

"Jadi minimal kita bisa bertahan saja dan alangkah baiknya naik kelevel lebih tinggi," pungkas Ahmad Marzuki.

Komentar

Loading...