Ekspor-Impor Meningkat, Bank Indonesia Sosialisasikan Ketentuan LLD di Aceh
KOALISI.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh mencatat nilai ekspor luar negeri Provinsi Aceh mencapai USD 502 juta atau tumbuh 67,42%. Sedangkan impor luar negeri mencapai USD 119 juta atau tumbuh 361% pada tahun 2021.
Dalam konteks ekspor, batu bara menjadi komoditas utama ekspor Aceh dengan pangsa hampir 65% dari total ekspor, disusul oleh kopi (14,28%) dan pinang (4,96%). Sedangkan dari sisi negara tujuan, India (pangsa 60,21%), Thailand (9,80%), dan USA (7,97%) menjadi negara dengan pangsa ekspor non-migas tertinggi di Aceh.
Sedangkan dalam konteks impor, mesin atau pesawat mekanik menjadi komoditas utama yang diimpor oleh Aceh dengan pangsa 87,14%, kemudian disusul oleh mesin/peralatan listrik dengan pangsa 9,30%. Sementara dari sisi negara asal, barang impor utamanya berasal dari negara Tiongkok (pangsa 96,59%), Singapura (2,43%), dan Thailand (0,98%).
Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Pengembangan Ekonomi Hijau di Aceh
Melihat perkembangan ekspor-impor yang pesat di Provinsi Aceh, Bank Indonesia menggelar kegiatan 'Sosialisasi Ketentuan Lalu Lintas Devisa (LLD)' untuk memberikan pemahaman kepada perbankan dan pelaku usaha yang melakukan transaksi Lalu Lintas Devisa.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan secara hybrid pada 10-11 Oktober 2022 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh. Adapun rangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi ketentuan LLD, pertemuan tripartit (Bank Indonesia, Korporasi, dan Bank), coaching clinic pelaporan LLD Bank, serta Focus Group Discussion (FGD).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi LLD tidak sekedar memberikan pemahaman kepada pengusaha dan perbankan. Namun, kegiatan ini mendorong perkembangan ekonomi Aceh terutama dalam hal ekspor.
Baca Juga: Bank Indonesia Gelar Puncak Pekan QRIS Nasional di Ulee Lheue Park Banda Aceh
“Kami di daerah, senantiasa bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan pelaku usaha untuk terus mendorong perekonomian Aceh terutama dalam hal ekspor komoditas unggulan” ujar Achris Sarwani.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan (DPKL) Bank Indonesia, Tongam P. Simanjuntak, menyampaikan, ketersediaan data dan informasi transaksi LLD menjadi krusial terhadap pengelolaan devisa.
Baca dihalaman selanjutnya >>>