Ganjar Pranowo: Aceh Punya Banyak Modal, Tinggal Mau atau Tidak
KOALISI.co - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa Provinsi Aceh memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Selain itu, daerah berjulukan Serambi Mekkah ini juga memiliki kewenangan khusus.
"Aceh merupakan daerah prioritas seperti Papua, akibat konflik masa lalu," kata Ganjar yang juga Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) saat bertemu Rektor Unimal, Prof Herman Fithra, dan Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr Danial di Solo, Minggu (22/1/2023).
Lebih lanjut, kata Ganjar, daerah Prioritas, seharusnya Aceh bisa menjadi titik balik penting untuk dapar maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Prof Herman; Unimal Tengah Menuju Akreditasi Unggul 2024
“Saya pikir, momentum ini harus direbut demi percepatan kemajuan Aceh yang memiliki UU Otonomi Khusus,” pungkas Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menyebutkan bahwa situasi Aceh sebenarnya bisa berkembang lebih baik. “Aceh punya banyak modal untuk maju. Permasalahannya, tinggal mau atau tidak,” Cetusnya.
Kemudian, Rektor Unimal, Prof Herman Fithra menyebutkan, pihaknya akan terus menjalin silaturahmi dengan berbagai tokoh yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Brigade Aceh Siap Masifkan Dukungan Ganjar Pranowo Sebagai Presiden RI
Pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Kagama Pusat itu terjadi selepas kegiatan jalan santai satu abad Nahdlatul Ulama, di Solo.
Prof Herman Fithra yang juga Ketua Kagama Cabang Lhokseumawe Raya menyampaikan, pertemuan itu menjadi ajang silaturahmi antar pengurus Kagama, sekaligus mendiskusikan perkembangan sosial-budaya di Aceh.
Perkembangan Kagama Cabang Lhokseumawe yang semakin meluas wilayah cakupannya, meliputi Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.
Baca Juga: Brigade Berharap Megawati Tunjuk Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024
“Kami berkomitmen penuh bahwa alumni Kagama harus berkontribusi besar dalam pembangunan di Aceh, termasuk pemikiran kritisnya,” katanya.
Pada pertemuan, Prof Herma juga berkomitmen akan menginisiasi perkembangan prodi-prodi yang bersentuhan dengan kepentingan vital di Aceh seperti perminyakan, kelautan, dan pariwisata.