Sementara Anggota Panwaslih Lhokseumawe, Ayi Jufridar menilai arah sistem pembangunan di Lhokseumawe harus lebih konsisten dan terintegrasi dari Kota sampai ke gampong.

"Pemerataan pembangunan di lhokseumawe ada beberapa isu-isu aktual dalam perspektif ekonomi kerakyatan dan pemerataan pembangunan. Isu aktual tersebut antara lain, insfrastruktur, kemiskinan, penataan sektor informal, gampong kreatif, daya saing UMKM dan pasar tradisional," ujar Ayi Jufridar.

Kemudian, Ketua Yasasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Lhokseumawe, Ibnu Sina menyampaikan bahwa anak muda harus berani melawan dan mengimplementasikan ilmu advokasi mereka.

Baca Juga: FKPT Aceh Gelar Diskusi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

"Salah satu masalah yang paling disorot adalah masalah persampahan. Dibutuhkan kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini," kata Ibnu Sina.

Terakhir, Moderator ILC, Royhan menyampaikan bahwa ILC hadir sebagai wadah untuk menghasilkan solusi bagi Kota Lhokseumawe.

"Kota ini tidak akan pernah runtuh dengan perbedaan pendapat. Oleh karena itu, Inisiator Lhokseumawe Club (ILC) hadir sebagai wadah yang percaya, bahwa dibalik semua keresahan masih tersisa secerca harapan untuk kota lhokseumawe dimasa depan," tutup Royhan.

Baca Juga: YARA Gelar Diskusi Polemik Rumah Ibadah di Aceh Singkil, Ini Hasilnya

Diskusi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, pemuda dan mahasiswa di Kota Lhokseumawe, seperti Lintas BEM Pase, Lintas OKP atau Cipayung Plus Lhokseumawe, Lintas komunitas motor, Forum Bank Sampah, pengusaha, mahasiswa, pegiat budaya, dan media.