1. Beranda
  2. Inforial

Inilah Bentuk dan Keunikan Rumah Adat Aceh

Oleh ,

KOALISI.co - Indonesia memang terkenal dengan keragaman budaya, suku, ras, dan agamanya, termasuk rumah adatnya. Selain sebagai tempat tinggal, rumah adat juga merupakan simbol warisan leluhur yang harus dilestarikan.

Setiap rumah adat memiliki keunikan tersendiri, termasuk rumah adat Aceh. Nah, sebagai generasi milenial, kita tetap harus mengenali dan melestarikan budaya yang ada. Ingin tahu seperti apa bentuk dan keunikan rumah adat Aceh? Yuk, lihat di bawah ini!

Nama Rumah Adat Aceh

Rumah adat Aceh disebut juga Rumoh Aceh atau Krong Bade. Rumoh Aceh mengusung pola bangunan segi empat dari timur ke barat. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penghuni rumah dalam menentukan arah kiblat ketika hendak melaksanakan shalat. Krong Brade memiliki ciri khas berupa penggunaan tangga di dalam rumah yang jumlahnya selalu ganjil, yang dimaknai sebagai simbol sifat religius masyarakat Aceh.

Baca Juga: Daftar Alat Musik Aceh yang Wajib Kamu Ketahui

Selain itu, pintu yang diaplikasikan juga lebih rendah jika dibandingkan dengan rumah pada umumnya. Di kalangan masyarakat adat, rumah orang Aceh umumnya terbuat dari daun rumbia. Selain itu, penggunaan ornamen yang terdapat pada bangunan rumah juga merupakan simbol status sosial pemiliknya.

Biasanya ukiran yang rumit merupakan tanda bahwa penghuninya berasal dari kalangan atas. Menariknya, Krong Bade dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan menggunakan tali yang terbuat dari rotan, kulit waru, atau tali ijuk. Jadi, semua bahan yang digunakan berasal dari alam, dan tidak ada bahan yang diproduksi.

Baca Juga: Mengetahui Lebih Jauh Tentang Suku Aceh

Bentuk Rumah Panggung

Rumah adat Aceh berbentuk panggung dengan atap yang tinggi. Sejarahnya, agar penghuni rumah terhindar dari serangan binatang buas. Ketinggian tiang-tiang rumah bisa mencapai 3 meter, sehingga air tidak masuk ke dalam rumah jika terjadi banjir.

Dibangun Menggunakan Bahan Dari Alam

Rumah adat Aceh dibangun berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sebelumnya. Menurut para leluhur, rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai ungkapan kepercayaan terhadap penciptanya.

Sehingga dalam pembuatan rumah adat Aceh selalu menggunakan bahan dari alam. Masyarakat Aceh tidak pernah menggunakan paku untuk menyambung tiang yang satu dengan yang lainnya. Mereka mengikat erat dengan rotan atau pasak. Meski begitu, rumah adat Aceh diprediksi kokoh hingga 200 tahun, lho. Itu sangat keren, Bella.

Baca dihalaman selanjutnya >>>

Baca Juga