Kasus Gagal Ginjal Misterius Terdeteksi, IDI Aceh Sarankan Hentikan Pemakaian Obat Syrup

Kasus Gagal Ginjal Misterius Terdeteksi, IDI Aceh Sarankan Hentikan Pemakaian Obat Syrup
Konferensi pers kasus gagal ginjal misterius pada anak di Kantor IDI Wilayah Aceh, Lambhuk Ulee Kareng Banda Aceh, Minggu (23/10).

KOALISI.co - Kasus gagal ginjal misterius pada anak atau Acute Kidney Injury (AKI) terdeteksi di Provinsi Aceh. Saat ini, terdapat 22 kasus kematian diduga terdapat zat tertentu di dalam obat berbentuk syrup.

Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Safrizal Rahman saat menggelar Konferensi Pers di Kantor IDI Wilayah Aceh, Banda Aceh pada Minggu 23 Oktober 2022 sore.

"Kita mencatat ada 22 kasus kematian. Kemungkinan akan terus bertambah, untuk dugaan sementara penyebab AKI adanya zat tertentu di dalam obat syrup," kata Safrizal didampingi Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Aceh, Syafruddin Haris.

Baca Juga: DPR Aceh akan Rakor dengan Mitra Terkait Larangan Penjualan Obat Syrup

Dikatakan Safrizal, zat tertentu yang terdapat di dalam obat syrup yang di rilis oleh Kementerian Kesehatan dianggap sebagai penyebab utama terjadinya kerusakan ginjal secara akut yang umumnya terjadi kepada anak.

"Seluruh dokter di wilayah Aceh disarankan untuk sementara menghentikan pemakaian obat syrup dan memberikan informasi kepada pasien serta keluarganya terkait perkembangan kasus gagal ginjal misterius ini," terang Safrizal.

Safrizal menghimbau, kepada seluruh dokter yang berperan selaku Kepala Dinas, Direktur Rumah Sakit dan para Kepala Puskesmas untuk mengaktifkan seluruh unit penyuluhan guna mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap bahaya AKI.

Baca Juga: Obat Syrup Batuk Anak Sebabkan Kematian, Masyarakat Diimbau Konsultasi

Sementara Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Syafruddin Haris mengatakan, gagal ginjal akut yang tidak diketahui penyebabnya karna etiloginya sampai saat ini masih belum kita ketahui dengan pasti, jadi masih dalam proses penyelidikan.

"Saat ini, kita berinformasi dengen kemenkes untuk mengumpulkan obat-obat yang di konsumsi oleh pasien yang telah meninggal ataupun yang masih bertahan sampai sekarang untuk di selidiki obat-obatan tersebut," jelasnya.

Kata Syarifuddin. Saat ini, terdapat 26 pasien yang sudah terindikasi AKI di Rumah Sakit wilayah Aceh yang tidak diketahui penyebabnya. Pasien AKI tersebut berumur dari O sampai 18 tahun yang pada umumnya adalah balita.

"Jadi yang harus diwaspadai pada anak di bawah umur 6 tahun ialah adanya pengurangan jumlah urin atau sudah mulai sedikit dan ini harus segera mendatangi pelayanan kesehatan terdekat," demikian Syafruddin.

Komentar

Loading...