1. Beranda
  2. Inforial

Ketahui Asal Bahasa, Kepercayaan dan Senjata Tradisional Aceh

Oleh ,

KOALISI.co - Suku Aceh adalah masyarakat adat yang mendiami wilayah pesisir di Provinsi Aceh dan sebagian pedalaman Aceh. Kelompok masyarakat ini menamakan dirinya Ureuëng Acèh. Selain itu, Suku Aceh juga mempunyai beberapa nama lain, yaitu Atse, A-tse, Achin, Asji, Akhir, Lambri, dan Lam Muri.

Jumlah penduduk Aceh saat ini sekitar 3.526.000 jiwa. Mayoritas dari mereka tinggal di Provinsi Aceh. Beberapa di antaranya tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Qatar, Paraguay, Jerman, dan negara-negara Skandinavia.

Suku Aceh dikenal sebagai kelompok masyarakat yang menganut ajaran Islam. Suku ini memiliki sejarah yang sangat panjang, dimana kebudayaannya mengalami masa kejayaan pada abad ke-16 hingga Kerajaan Islam Aceh Darussalam pada abad ke-17. Disini kami akan menjelaskan tentang asal, bahasa, kepercayaan dan Senjata Tradisional Aceh.

Baca Juga: Inilah Ragam Jenis Pakaian Adat Aceh, Baik Untuk Pria Maupun Wanita

Asal Usul Suku Aceh

Dari beberapa bukti arkeologis, wilayah Aceh dihuni manusia pertama kali pada masa pasca-Pleistosen. Nenek moyang suku Aceh tinggal di pesisir timur Aceh yang saat ini menjadi kota Langsa dan Tamiang. Mereka bertahan hidup dari hasil laut, terutama kerang. Selain itu, mereka juga berburu badak dan babi. Kelompok masyarakat ini telah mengenal api. Mereka juga melakukan penguburan jenazah dan akrab dengan upacara adat tertentu.

Setelah itu juga terjadi migrasi suku Melayu, yaitu suku Mantir dan Lhan, yang merupakan 2 suku Melayu Kuno (proto-Melayu). Ada pula suku Champa, Melayu, dan Minang yang merupakan Melayu Muda (deutro Melayu). Suku-suku Melayu Muda berperan besar dalam membentuk penduduk asli Aceh.

Baca Juga: Daftar Alat Musik Aceh yang Wajib Kamu Ketahui

Selain itu, wilayah Aceh juga menjadi tujuan bangsa asing, terutama dari India Selatan, serta Arab, Turki, Persia, dan Portugis. Banyaknya WNA yang sempat singgah di Aceh karena wilayah Indonesia bagian barat berada pada posisi yang strategis yaitu di bagian utara pulau Sumatera. Lokasi yang strategis ini telah menjadikan Aceh sebagai surga bagi beberapa suku bangsa selama ribuan tahun.

Bahasa Aceh

Penduduk asli Aceh berbicara dengan bahasa Aceh-Chamik yang memiliki kemiripan dengan bahasa Roglai, Cham, Rhade, Chru, Jarai, Utset, dan bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamik. Beberapa bahasa ini juga digunakan di Hainan, Kamboja, dan Vietnam. Dalam bahasa Aceh juga terdapat kata pinjaman dari bahasa Mon-Khmer yang memungkinkan nenek moyang suku Aceh pernah tinggal di Thailand Selatan atau Semenanjung Malaya, sebelum akhirnya pindah ke Sumatera.

Baca dihalaman selanjutnya >>>

Baca Juga