1. Beranda
  2. Foliopini

KOALISI

Oleh ,

Tidak mudah memang membangun sebuah koalisi atau persekutuan yang solid dan abadi. Sebab, aliansi persekutuan itu sendiri terdiri dari berbagai macam model tipikal manusia. Ada yang punya modal, tapi tidak tahu cara memutar uangnya; ada si pekerja keras, namun kerap tidak mendapatkan kesempatan atau pun dibuang; ada pula yang optimis dan kompetitif, tapi masalahnya selalu tidak didukung oleh sumber daya modal dan manusia yang mencukupi. Sampai di sini kita paham, bahwa kita bukan manusia sempurna, hanya manusia biasa yang banyak salah dan banyak pula maunya.

Maka dari pada itu, untuk menuruti semua kemauan kita di atas, kita membutuhkan koalisi guna menutupi kelemahan kita dengan kelebihan-kelebihan orang lain, begitu pula sebaliknya. Artinya one for all, all for one (satu untuk semua dan semua untuk satu). Namun masalahnya adalah setiap orang dalam koalisi tersebut memiliki kepentingan masing-masing, sehingga kerap memunculkan sosok-sosok oportunis dan pragmatis, yang ketika tujuannya tercapai eh malah ngeloyor pergi. Sungguh terlalu! Tapi demikianlah kehidupan.

Artinya hubungan yang terjalin atas dasar asas manfaat ini memang hanya akan bertahan sebentar saja. Untuk itu, janganlah terlalu ujug-ujug berharap kepada rekan-rekan se-koalisi. Bisa jadi kamu bakal kecewa, karena pada hakikatnya tujuanmu dan tujuan dia jelas berbeda. Bisa jadi tujuanmu money oriented eh tujuannya hanyalah ajang eksistensi belaka, Lah, sahabat utama Nabi sendiri seperti Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia”. Lantas kalau sudah seperti ini kita harus bagaimana?

Belajar dari perjalanan hidup CEO/Pimpinan Umum Koalisi.co, Bung Irfan yang perlu ditanamkan adalah sikap sabar, tidak mau ribut-ribut, dan pantang menyerah. Misalkan kamu dibuang, mungkin ini saatnya kamu hengkang dan pindah ke pekerjaan yang lebih profesional. Misalkan hak-hak kamu tidak dibayarkan, let’s gone be by gone toh mungkin kamu akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi lagi dengan rezeki yang tidak disangka-sangka. Mungkin salah satunya dari usaha kecil-kecilan yang kamu bangun, tidak apa-apa. Bahkan sekelas Dewan Kehormatan Provinsi PWI Sumut, Bapak Drs. Muhammad Syahrir, M.I.Kom saja pernah bekata kepada saya, “Tidak apa media kecil, tapi kita bos-nya”.

Ya.. meskipun media minoritas tersebut tentu akan sangat sulit sekali untuk mensejajari posisi media arus utama tanah air. Tapi ya insyaAllah, jika niat Bung Irfan sedari awal memang tulus dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, maka ya insyaAllah juga ‘telentang-telungkup’-nya Abangda dalam membangun media akan dibalas oleh Allah. Firman Allah dalam QS. Al-Zalzalah: 7-8, “Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah niscaya dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah sekali pun, niscaya dia akan melihatnya pula”. Toh kucing liar pun dapat tetap hidup, meskipun tidak dikasihi oleh manusia di sekelilingnya.

Hal yang paling penting bagi Bung Irfan sekarang adalah fokus dengan manajemen media baru yang ada. Bagaimana mengelola Koalisi.co menjadi portal berita yang memiliki segmentasi ceruk pasar yang jelas. Mulai itu dari usia, psikologi pembaca, kelebihan, kekurangan, tantangan, dan peluang Koalisi.co dalam gaya menyajikan pemberitaan ke depannya. Artinya, bahkan sekarang Bung Irfan memiliki lebih banyak waktu untuk mempelajari kegagalan-kegagalan yang pernah ada. Ingat Bung Irfan, bahwa berpisah dan merapat adalah hal yang biasa dalam sebuah koalisi, termasuk dalam sebuah partai politik. Hal yang luar biasa adalah ketika Bung Irfan tetap berdiri tegak, meskipun angin topan badai menerjang. Bung Irfan.. Selamat atas media barunya! Rambate rata hayo/Singsingkan lengan baju kalau kita mau maju!

Baca Juga