1. Beranda
  2. Nasional

Lebih Cepat Menular, Kasus Omicron Siluman di Indonesia Terus Bertambah

Oleh ,

KOALISI.co - Kasus Covid-19 varian Omicron BA.2 terus bertambah. Kementerian Kesehatan mencatat, varian yang populer di Indonesia dengan sebutan Omicron Siluman itu kini berjumlah 335 kasus.

"Ada 335 kasus. Tidak ada (rincian) data per daerah," ujar Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi lewat pesan singkat, Sabtu, 5 Maret 2022.

Salah satu daerah yang sudah melaporkan temuan Omicron Siluman ini adalah Yogyakarta. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mendeteksi sebaran Omicron subvarian BA.2 ini menular lebih cepat dibanding Omicron BA.1.

Ketua Kelompok Kerja Genetik FKKMK UGM, Gunadi membeberkan, temuan subvarian BA.2 itu merupakan hasil pemeriksaan sejak awal Februari. Secara rinci, dari 47 sampel yang diperiksa, hasilnya ada 39 teridentifikasi infeksi varian Omicron serta delapan sampel varian Delta. Dari 39 itu, sebanyak tujuh di antaranya adalah sub varian BA.2.

"Untuk derajat keparahan dari subvarian BA.2 ini belum bisa disimpulkan. Kami butuh data yang lebih banyak, untuk menyimpulkan apakah ada hubungan varian ini dengan derajat keparahan seperti kasus kematian yang terjadi," kata Gunadi, saat dihubungi Jumat, 4 Maret 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan versi baru varian Omicron ini memiliki beberapa perbedaan pada beberapa mutasi termasuk pada spike protein. Secara teknis, BA.2 merupakan turunan dari varian Omicron (BA.1) yang kini tengah diselidiki.

"Galur BA.2, yang berbeda dengan BA.1 di beberapa mutasi, termasuk protein spike, meningkat di banyak negara,” tulis WHO di situsnya. Beberapa ilmuwan menjuluki varian BA.2 sebagai stealth Omicron atau Omicron siluman karena dianggap memiliki sifat genetik tertentu yang membuatnya agak sulit untuk dideteksi.

Para peneliti mengungkapkan subvarian BA.2 relatif lebih cepat menular. Namun, WHO belum memasukkan Omicron Siluman dalam daftar varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC). Artinya belum ada bukti yang menunjukkan subvarian baru tersebut akan memperburuk penularan Covid-19, keparahan gejala atau kemanjuran vaksin.

Baca Juga