Mahasiswa Aceh Gelar Aksi Mimbar Bebas Tolak Konflik Kepentingan di Pilpres 2024
KOALISI.co – Mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Demokrasi menggelar aksi mimbar bebas menolak konflik kepentingan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, di Gelanggang Universitas Syiah Kuala (USK), pada Kamis (30/11/2023).
Dalam aksinya, Aliansi Selamatkan Demokrasi mengkritik keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan mantan kepala daerah mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden.
Koordinator Aliansi Selamatkan Demokrasi, Farhan Mubarak mengatakan, keputusan tersebut merupakan wujud konflik kepentingan antara eksekutif dan yudikatif.
Baca Juga: Gegara Buku Cinta dan Pesta, Mahasiswa USK Tawuran Sebabkan Kerusakan Bangunan
"Ini yang kita interprestasikan sebagai alasan bahwa memang bisa dibenarkan ada konflik kepentingan yang terjadi dan memang seperti ada settingan yang dilakukan oleh eksekutif dan yudikatif. Dan inilah yang kita tolak," kata Farhan.
Farhan juga menyoroti banyaknya tokoh politik yang dinilai tidak bermoral dalam Pilpres 2024. Ia menyebut, ada tokoh politik yang merupakan pelanggar HAM, perusak lingkungan, dan penunggang politik identitas.
"Aksi mimbar bebas ini untuk mengingatkan adanya masalah besar yang terjadi di Indonesia. Dimana presiden kita hari ini pemilunya diwarnai oleh tokoh atau manusia yang Immoral, mulai dari pelanggar HAM, perusak lingkungan, dan penunggang politik identitas," ujar Farhan.
Baca Juga: Demo Kantor Gubernur Aceh, Ribuan Mahasiswa USK Tolak Kenaikan BBM
Pihaknya berharap, masyarakat dapat berfikir kritis dalam memilih pemimpin dalam Pilpres 2024. Mereka juga berharap, aksi mereka dapat diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat dari universitas lain.
"Jadi harapan kita masyarakat dapat berfikir kritis dan tidak asal mencoblos hanya karena melihat gimik yang ada sosial media. Dan diharapkan gerakan ini dapat dilakukan oleh universitas yang lain," pungkas Farhan.