1. Beranda
  2. News

Oknum Polisi Ancam Tembak Warga, Polda Aceh: Hanya Kesalahpahaman

Oleh ,

KOALISI.co - Permasalahan warga yang ingin menyampaikan aspirasi di Waduk Keureuto, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara adanya kesalahpahaman dengan personel Brimob yang melaksanakan pengamanan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Aceh Kombes Krisdiyanto, dalam keterangan tertulis pada Minggu (9/4/2023) malam.

"Kesalahpahaman bermula dari adanya puluhan warga yang ingin menyampaikan aspirasinya, tapi dilarang masuk oleh personel Brimob yang melaksanakan pengamanan," kata Joko.

Baca Juga: JASA Minta Tindak Tegas Oknum Polisi Ancam Tembak Warga di Aceh Utara

Kemudian, masyarakat tersebut meminta untuk bertemu dengan Pimpinan atau Direktur perusahaan pelaksana proyek pembangunan waduk Keureuto untuk menangih ganti rugi lahan.

"Setelah dikoordinasi dengan pihak perusahaan, ternyata ganti rugi lahan telah diselesaikan semua sesuai prosedur dengan melibatkan masyarakat, Pemda, dan Instansi terkait," terang Joko.

Dikatakan, personel pengamanan juga sudah menjelaskan dan mengarahkan warga yang belum atau tidak menerima ganti rugi dapat menempuh jalur hukum agar memiliki kekuatan hukum tetap.

Baca Juga: Proyek Nasional di Aceh Utara Mangkrak, Mahasiswa Unimal Gelar Aksi di Jakarta 

Namun, sambung Joko, arahan tersebut tidak digubris oleh warga malah mereka memaksa masuk ke dalam perusahaan dengan berbagai alasan, sehingga dibubarkan.

"Sudah dijelaskan baik-baik dan diarahkan agar mengikuti prosedur, tapi mereka malah memaksa masuk dan menunjukkan sikap provokatif," ungkap Joko.

Ia juga menyampaikan, bahwa permasalahan tersebut sudah selesai berdasarkan hasil mediasi antara masyarakat yang ingin meminta ganti rugi lahan dan kedua belah pihak menganggap ini hanya kesalahpahaman.

Baca Juga: Terkait Penangkapan Mobil Pengangkut BBM, Polda Aceh: Penyidik Masih Tunggu Hasil Lab

"Oleh karena itu, diminta untuk semua pihak agar tidak mem-provokatif kejadian ini dan tidak berasumsi atau membangun opini di luar fakta di lapangan, karena akan dapat memperkeruh suasana," demikian Joko.

Baca Juga