1. Beranda
  2. News

Panas Ekstrem, 61 Ribu Orang di Eropa Tewas

Oleh ,

KOALISI.co – Sebanyak 61 ribu lebih orang di Eropa tewas karena gelombang panas yang ekstrem di musim panas pada akhir Mei sampai awal September 2022 lalu.

Profesor Riset Iklim dan Kesehatan Barcelona Institute for Global Health, Joan Ballester mengatakan, dari penelitian, mereka menemukan 61.672 orang meninggal karena cuaca panas di Eropa.

“Negara dengan tingkat kematian paling tinggi terjadi di Italia, Yunani, Spanyol, dan Portugal,” kata Joan Ballester dikutip dari The Guardian, Rabu (12/7/23).

Baca Juga: Ramus Paludan Kembali Bakar Al-Qur’an di Depan Masjid

Dikatakan, memang kemungkinan kematian langsung akibat sengatan panas sebenarnya relatif kecil.

“Namun,  sebagian besar kasus, kondisi cuaca panas dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada, seperti penyakit jantung dan paru-paru, pada akhirnya menyebabkan kematian,” ujar Joan Ballester.

Dijelaskan, dalam melakukan penelitian, para ilmuwan menggunakan model epidemiologi untuk menganalisis berapa banyak kematian yang dapat langsung dikaitkan dengan cuaca panas.

Baca Juga: Erdogan Terpilih Kembali Menjadi Presiden Turki

“Pada musim panas 2022, setiap minggu suhu rata-rata di Eropa melampaui batas selama tiga dekade sebelumnya. Puncak gelombang panas itu terjadi periode 18 hingga 24 Juli dan menewaskan sebanyak 11.637 orang,” jelas Joan Ballester.

Para ahli memperkirakan tingginya angka kematian di musim panas 2022 disebabkan oleh anomali suhu. Selain itu, suhu di wilayah Eropa juga tercatat meningkat hampir dua kali lebih cepat daripada rata-rata global.

"Kita memiliki kedua faktor yang berkontribusi terhadap kematian. Pada akhirnya suhu panas adalah penyebab kematian itu,” tutup Joan Ballester.

Baca Juga