1. Beranda
  2. Foliopini

Pantai dan Sampah

Oleh ,

Oleh: Dear Nandhita

Masalah umum yang dihadapi oleh seluruh dunia sampai saat ini khususnya Indonesia adalah Sampah. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya salah satunya adalah pantai.

Pantai merupakan suatu wilayah yang harus dilindungi keindahan alamnya dengan mempertahankan pola garis pantai dan lingkungannya. Namun dengan meningkatnya aktivitas manusia di wilayah pantai dapat merusak kelestarian laut, salah satunya dengan pembuangan sampah dengan jumlah besar.

Di Indonesia masih banyak ditemukan pemakaian plastik yang merupakan salah satu material yang digunakan untuk kemasan sekali pakai. Masalah ini timbul dikarenakan sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai, butuh ratusan tahun bila terurai secara alami.

Sampah plastik merupakan sampah plastik adalah material plastik yang telah digunakan dan dibuang oleh konsumen atau industri, yang tidak lagi memiliki nilai guna bagi pemiliknya dan dianggap sebagai limbah.

Sampah plastik mencakup berbagai jenis produk plastik yang telah selesai digunakan dan dibuang, seperti kantong plastik, botol minuman, wadah makanan, kemasan produk, peralatan rumah tangga, mainan, dan banyak lagi.

Pantai-pantai di seluruh dunia sudah tercemar oleh sampah, dan Indonesia merupakan salah satu penghasil sampah laut terbesar kedua setelah Tiongkok, dengan jumlah limbah plastik yang diperkirakan mencapai 48-129 ton per tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 0,48 - 1,29 juta ton limbah plastik yang mencemari laut setiap tahunnya, yang mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas manusia.

Sampah laut membuat lingkungan pantai menjadi hiasan yang buruk untuk dipandang oleh para pengunjung karena banyaknya jumlah sampah plastik yang tersebar disetiap pojok - pojok pantai.

Pengelolaan sampah yang kurang efektif dapat menjadi sarang bagi berbagai jenis penyakit untuk berkembang biak, contohnya seperti nyamuk, tikus, dan serangga lainnya.

Bahkan penyebaran penyakit akan semakin meningkat seperti demam berdarah, diare, dan berbagai penyakit kulit yang dapat terjadi akibat dari terkontaminasi oleh sampah.

Perlunya penanganan segera terhadap lingkungan hidup di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk masalah sampah yang berpotensi menimbulkan dampak negatif pada flora dan fauna di darat dan air, serta kesehatan masyarakat.

Agar keindahan suatu pantai tetap terjaga, masyarakat perlu melakukan manajemen secara menyeluruh terhadap sumber daya alam dan layanan lingkungan pesisir. Ini melibatkan penilaian menyeluruh, penetapan tujuan dan
sasaran penggunaan, serta perencanaan dan pengelolaan sampah.

Untuk mengelola kawasan pantai dengan baik, penting untuk membuat peraturan yang mengatur pengelolaan sampah di sekitar pantai. Untuk menghadapi sampah di lautan kita harus melakukan pendekatan komperhensif.
Sebagai masyarakat, kita bisa mengelola sampah laut dengan menerapkan melakukan beberapa cara yaitu pengurangan penggunaan plastik dengan menggunakan barang-barang yang bisa digunakan ulang.

Contohnya menggunakan botol minum dan tas belanja, serta menghindari penggunaan produk plastik sekali pakai. Pengelolaan sampah yang baik dengan membuang sampah dengan benar baik itu mendaur ulang, memisahkan sampah organik dan non-organik, ataupun membuang sampah pada tempatnya.

Pendidikan dan kesadaran lingkungan dengan meningkatkan kesadaran akan dampak sampah laut melalui edukasi dan kampanye lingkungan, baik di sekolah, tempat kerja, atau komunitas.

Bukan hanya masyarakat yang dapat menanggulangi permasalahan sampah lautan tetapi pemerintahan dan industri pun sangat dibutuhkan untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan lautan.

Pengelolaan sampah harus diperhatikan dengan seksama karena jika tidak sesuai dengan regulasi, dapat menyebabkan bencana di lingkungan pantai. Dengan mengelola sampah secara efektif, pantai akan lebih menarik bagi wisatawan untuk dikunjungi.

Pemerintah dapat membuat kebijakan dan regulasi yang mengatur mengelola sampah, dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, sistem daur ulang yang efisien, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan.

Industri dapat mengembangkan dan mempromosikan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi sampah plastik, seperti penggunaan bahan pengganti plastik biodegradable, desain produk yang lebih tahan lama, dan sistem daur ulang yang inovatif.

Mengembangkan dan menerapkan teknologi inovatif untuk membersihkan dan mengumpulkan sampah laut, seperti menerapkan sistem penyaringan di muara sungai.

Menghadapi tantangan sampah di lautan memerlukan upaya bersama dari semua pihak, mulai dari individu, masyarakat, pemerintah, hingga sektor industri dan internasional.

Penulis merupakan mahasiswa  Ilmu Komunikasi, Universitas Malikussaleh.

Baca Juga