Penjelasan Polisi Soal Demo Ricuh di Aceh Barat; Massa Bertindak Anarkis
KOALISI.co - Aliansi Rakyat Bergerak (AKAR) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Depan Gedung DPRK Aceh Barat, pada Senin 12 September 2022.
Namun sayangnya, aksi tersebut berlangsung ricuh sehingga terpaksa dibubarkan oleh petugas keamanan dengan menembakkan gas air mata dan water canon.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Pandji Santoso mengatakan, dirinya ikut mendampingi Anggota DPRK untuk menemui massa. Namun, massa yang berjumlah ratusan itu tidak terima dan bertindak anarkis.
Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Demo di Aceh Barat Ditangkap, LMND Minta Dibebaskan
Bahkan, massa menabrak petugas pengamanan dengan menggunakan mobil komando orasi dan becak, serta memaksakan diri untuk menerobos masuk dan menduduki kantor DPRK Aceh Barat.
"Kita sudah imbau agar massa tertib, tapi tidak diindahkan, sehingga atas nama undang-undang kita ambil tindakan tegas terukur dengan menembakkan water canon dan gas air mata," kata Pandji.
Petugas juga mengamankan 11 orang yang diduga memprovokasi dan membuat rusuh, yaitu M Syarif Al Qahhar, Engga Saputra, Samsidar, Apria, Celsy, Wanda, Fandi, Tarigan, Hidayat, Marpandi, dan Jhoni Howard.
Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Atlas Demo Tolak Kenaikan BBM di Kantor Bupati Aceh Tamiang
"Selain itu, turut diamankan juga barang bukti satu unit mobil komando orasi, satu becak motor, alat peraga, senjata tajam, dan bongkahan batu," ujarnya.
Pandji juga menjelaskan terkait beredarnya video yang terkesan petugas pengamanan melakukan kekerasan terhadap pendemo. Ia mengatakan, tembakan gas air mata adalah SOP pengamanan demo ketika massa sudah anarkis.
Baca dihalaman selanjutnya >>>