KOALISI.co - Kebutuhan protein hewani berupa daging ikan sangat banyak diminati oleh sebagian besar masyarakat khususnya di Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan.

Tidak hanya mengonsumsi ikan sebagai lauk harian, karena letak geografis daerah yang berdekatan dengan laut, masyarakat desa Lhok Rukam memilih untuk menjadi nelayan sebagai mata pencaharian sehari-hari.

Banyaknya permintaan ikan segar dalam jumlah besar oleh penjual dan masyarakat sekitar menjadikan para nelayan semakin semangat untuk melaut.

Baca Juga: Perluas Penetrasi Kendaraan Listrik, PLN Gandeng KFC Bikin SPKLU

Namun dengan meningkatnya hasil tangkapan, kualitas dan kerugian juga menjadi keluhan dari para nelayan dikarenakan kurangnya produksi es batu untuk menjaga ikan baik pada saat mereka melaut maupun pada saat menyimpan hasil tangkapan.

Untuk mengurangi risiko kerugian akibat rusaknya kualitas ikan, para nelayan harus rela menghabiskan waktu untuk mencari persediaan es batu dari luar Desa baik sebelum maupun setelah mereka pulang dari kegiatan melaut.

Baca Juga: PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

Ketua kelompok nelayan Kimo Lhok Rukam, Ari Mukti megatakan bahwa selama ini proses untuk mendapatkan es batu dalam jumlah banyak dari luar desa menjadikan aktivitas nelayan terhambat.

“Selain telat pergi melaut, mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk mengisi bahan bakar kendaraan untuk mencari es batu," ujar Ari, Selasa 26 Juli 2022.

Baca dihalaman selanjutnya >>>