1. Beranda
  2. News

Perusahaan Media dan Produk Jurnalistik Harus Berkualitas

Oleh ,

KOALISI.co – Universitas Medan Area (UMA) bekerja sama dengan Kompas menggelar kegiatan Talk Show Literasi Digital yang bertema “Hati-Hati Tersesat di Labirin Informasi” di Aula Convention Hall UMA pada Rabu (8/2/2023).

Talk Show tersebut bertujuan untuk menjadikan Jurnalis serta perusahaan media agar bisa menghasilkan berita yang inspiratif dan meminimalisir bias informasi dan hoax seperti sumber tidak jelas dan tidak berimbang.

Redaktur Pelaksana Kompas, Adi Prinantyo dalam Talk Show menyampaikan, supaya masyarakat percaya terhadap suatu pemberitaan, maka isinya haruslah berkualitas.

Baca Juga: Kunjungi Sekolah, Rektor Unimal Berikan Public Lecture ke Siswa

“Masyarakat rela membayar jika produk pemberitaan layak untuk dipercaya, Seperti Koran New York Times (Amerika) yang 5.700.000 pelanggan dan Koran Wall Street Journal (Amerika) dengan 2.200.000 pelanggan,” kata Adi.

Dikatakan, perusahaan media penting memiliki Dewan Kompetensi yang punya tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan wartawan, seperti mengevaluasi hasil liputan wartawannya.

“Serta memiliki Dewan Etik yang bertugas untuk mengontrol wartawannya agar tetap mematuhi Kode Etik Jurnalistik, serta menyiapkan regenerasi penerus secara ideologis,” ujar Adi yang sudah 22 tahun menjadi wartawan.

Baca Juga: Unimal Teken Perjanjian Kerja Sama dengan IPB University

Kemudian, adi menceritakan pengalamannya di Kompas dalam menekan pemberitaan hoaks, caranya dengan menjaga netralitas, terlebih lagi pada saat menjelang pemilu.

“Ketika wartawan punya kedekatan dengan partai politik, Maka redaksi akan meminta dia tidak aktif sementara, atau dipindahkan ke desk yang tidak berkaitan untuk menghilangkan konflik kepentingan, beberapa media melakukan itu untuk mempertahankan non partisan,” terangnya.

Adi juga mengajak perusahaan media untuk memperjelas positioning-nya, apakah menghasilkan produk jurnalisme data, jurnalisme indepth, atau jurnalisme investigasi.

“Di dunia yang dibanjiri informasi yang tidak relevan, kejelasan adalah kekuatan,” pungkas Adi

Baca Juga