1. Beranda
  2. News

Polisi Kembali Gagalkan Penyelundupan 169 Kilo Sabu Jaringan Timur Tengah-Aceh

Oleh ,

KOALISI.co - Satgas NIC Dittipi narkoba Mabes Polri bekerja sama dengan Ditresnarkoba Polda Aceh serta Bea Cukai Aceh berhasil mengungkap penyelundupan narkotika jenis sabu jaringan internasional di Perairan Pantai Rinting, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, pada Rabu, 20 April 2022.

Dirresnarkoba Polda Aceh Kombes Ruddi Setiawan, Rabu 27 April 2020 di Banda Aceh menjelaskan, pengungkapan bermula dari adanya informasi masyarakat tentang penyelundupan sabu dalam jumlah besar yang dikendalikan sindikat Timur Tengah dan melakukan pelangsiran dengan kapal nelayan sindikat Aceh.

Kemudian tim gabungan melakukan penyelidikan selama sebulan, sehingga berhasil menangkap dua orang yang mengawaki boat jenis oskadon di Perairan Pantai Rinting, Aceh Besar yang menganggkut 169 kilo sabu.

Baca Juga: BNN Berhasil Ungkap Kasus Penyelundupan 250 Kilo Sabu di Aceh, 5 Tersangka Diancam Hukuman Mati

"Setelah diinteregosi, keduanya mengaku baru saja menjemput sabu dari kapal induk dan rencana akan didaratkan di Pantai Riting," kata Ruddi.

Selanjutnya, kata Ruddi, tim gabungan kembali berhasil menangkap tujuh pelaku lainnya dengan peran yang berbeda, hingga total yang diamankan berjumlah sembilan orang.

"Total ada sembilan tersangka yang diamankan, yaitu AR (40) dan JF (42) yang merupakan tekong dan ABK penjemput sabu dari laut. ZLF (33), MRN (24), BT (19), dan ZF (30) sebagai penjemput di darat. MYK (39), SF (41), dan BD (48) sebagai pengendali darat jaringan Timur Tengah-Aceh," sebutnya.

Baca Juga: Polisi Berhasil Gagalkan Penyelundupan 84 Kilo Sabu Jaringan Aceh-Malaysia

Berdasarkan hasil analisa, sambungnya, sindikat ini dikendalikan oleh warga negara asing berinisial Mr. X berstatus DPO dan RS yang juga berstatus DPO.

Sehingga dari penangkapan itu turut diamankan barang bukti berupa satu unit boat oskadon, satu unit mobil pickup, 14 handphone, dan delapan karung berisi 169 kemasan plastik hitam berisi sabu seberat 169 kilo.

"Saat ini, tim gabungan bekerja sama dengan counterpart internasional masih melakukan pengembangan dan mencari DPO," pungkasnya.

Baca Juga