PT PEMA Serahkan Deviden Rp24 Miliar di HUT ke-4
“Dalam usia yang masih relatif muda ini, pengurus PEMA dituntut untuk menyiapkan langkah dan strategi yang tepat agat dapat mewujudkan tujuan tersebut. PEMA harus semakin profesional dalam menjalankan kegiatan bisnis strategis di Aceh,” imbuh Iskandar.
Untuk diketahui bersama, saat ini kegiatan bisnis PT PEMA antara lain, terlibat dalam Pengelolaan Kawasan Migas Wilayah Kerja B melalui anak perusahaannya, yakni PT Pema Global Energi.
"PEMA yang juga saat ini sebagai pengelola Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, berperan dalam Trading Sulfur di Wilayah Kerja A Medco, ada Joint Venture pengelolaan Migas Wilayah Kerja Pase, memiliki Participating Interest 10 persen di kawasan Migas Wilayah kerja NSO, dan Wilayah Kerja Lhokseumawe," tuturnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Aceh dan Bank Mustaqim Raih 3 Penghargaan Top BUMD Awards 2023
Sepanjang tahun 2022, PEMA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp72.681 miliar dan memperoleh laba bersih sebesar Rp.48.604 miliar.
“Semua data ini memperlihatkan bahwa PEMA telah menunjukkan progress yang semakin baik dengan adanya peningkatan pendapatan dari tahun sebelumnya. Meski demikian, jajaran Direksi dan Komisaris jangan cepat berpuas diri, sebab masih banyak tugas berat yang menanti di depan. PEMA terus bisa berkembang dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi Aceh,” pesan Iskandar.
Dalam sambutan tertulisnya, Penjabat Gubernur menyampaikan beberapa pesan kepada jajaran komisaris dan direksi PT PEMA, yaitu mengidentifikasi kekuatan atau potensi yang dimiliki Aceh dan fokus dalam memanfaatkan kekuatan itu untuk membangun perekonomian Aceh.
Baca Juga: Pj Gubernur Aceh Harapkan Dukung PB FASI Sukseskan PON 2024
"Untuk itu, kami segera identifikasi kelemahan untuk selanjutnya diperbaiki dan dicarikan jalan agar mampu mengubah kelemahan menjadi kekuatan di masa depan," jelas Iskandar.
Selanjutnya, Penjabat Gubernur juga berpesan agar seluruh jajaran mengidentifikasi kesempatan dengan mencari tahu sebanyak-banyaknya kebutuhan pasar lokal, nasional dan internasional. Terbukanya keran ekspor pasca pandemi covid-19 harus mampu dijadikan sebagai peluang untuk membanjiri pasar ekspor dengan produk-produk Aceh.
"Terakhir, pihaknya berpesan agar PT PEMA mengidentifikasi ancaman, seperti para tengkulak, pinjol dan agen-agen besar yang mempermainkan harga komoditi Aceh selama ini," paparnya.
Baca Juga: Penjabat Gubernur Aceh Lantik Muhammad Syah Sebagai Dirut BAS
Penjabat Gubernur mengingatkan agar kehadiran PEMA harus mampu menghadapi ancaman-ancaman tersebut, sehingga pada akhirnya masyarakat dapat menikmati harga yang bagus dan layak.
“Untuk itu para pengurus harus selalu update terhadap kondisi di lapangan dan cepat beradaptasi terhadap kondisi terkini. Mari terus kita kuatkan kerjasama dan kolaborasi agar Aceh semakin maju dan berkembang. Selamat kepada PT PEMA yang telah mampu melakukan penyetoran dividen kepada Pemerintah Aceh, Terima kasih,” pungkas Iskandar.