SBA dan BPBD Aceh Besar Gelar Pelatihan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
KOALISI.co - PT Solusi Bangun Andalas (SBA) bekerjasama dengan BPBD Aceh Besar dan BPBA menggelar kegiatan pelatihan simulasi bencana gempa dan tsunami yang diikuti oleh 260 orang serta apel siaga bencana yang dilaksanakan di Lapangan Carlos Lhoknga, 18 Oktober 2022.
Kegiatan ini dihadiri Sekda Aceh Besar, Caretaker General Manager SBA dan tim, BPBA, BPBD Aceh Besar, TNI-Polri wilkum Aceh Besar, warga sekolah SMAN 1 Lhoknga, sejumlah Relawan dan masyarakat.
Dalam amanatnya, Sekda Aceh Besar, Sulaimi, menyampaikan bahwa apel siaga bencana ini merupakan bentuk kesiapan Pemerintah Daerah dalam menghadapi kejadian bencana alam dan sekaligus untuk menyiapkan personil dan seluruh sarana prasarana yang akan digunakan dalam penanggulangan bersama.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih seluruh personil dan masyarakat dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi kapanpun”, ujarnya.
Sementara Kalaksa BPBD Aceh besar, Ridwan Jamil sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya penting dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Kolaborasi antara BPBD dan SBA serta seluruh stakeholder yang terlibat hari ini sangat baik. Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan agar mampu bilamana menghadapi bencana serta menguji protap/SOP (rencana kontijensi yang telah disusun)”, ungkapnya.
Selanjutnya, Caretaker General Manager SBA, Anwar Bakti mengatakan, pihaknya sangat senang dapat berpartisipasi dan bekerjasama dengan BPBD, BPBA dan seluruh stakeholder terkait dalam upaya meningkatkan kemampuan mitigasi bencana.
"Hal ini sejalan dengan 2 pilar CSR yang kami jalankan yaitu SBA Cerdas dan SBA Peduli dimana Perusahaan akan terus berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendukung kearifan lokal," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Lhoknga, Eka Sari Dewi menyampaikan apresiasinya dan terima kasih kepada SBA, BPBA, BPBD Abes, warga sekolah SMAN 1 Lhoknga serta seluruh stakeholder lainnya yang telah mendukung kegiatan ini.
“Ilmu yang kami dapatkan ini sangat bermanfaat dan mengedukasi seluruh warga sekolah untuk tanggap terhadap bencana serta memahami tindakan yang harus dilakukan saat bencana terjadi, sehingga akan terbentuk budaya siaga, budaya aman dan budaya pengurangan resiko disekolah," terangnya.