Seluruh Dusun Terpencil di Aceh Akan Teraliri Listrik Tahun 2024

Wilayah Transmigrasi dan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). dok. ist.

KOALISI.co - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh berkomitmen untuk mewujudkan 100 persen dusun terpencil di Aceh akan teraliri listrik pada tahun 2024.

Hal ini disampaikan oleh General Manager PLN UID Aceh, Parulian Noviandri, dalam keterangan yang diterima KOALISI.co, Jum’at (29/9/2023).

Parulian mengatakan, PLN Aceh berkomitmen untuk menyediakan akses listrik kepada seluruh dusun yang masih belum teraliri listrik PLN.

Baca Juga: GM PLN Aceh Beri Kuliah Umum di Universitas Samudra Langsa, Ini Yang Disampaikan

“Saat ini Rasio Desa Berlistrik (RDB) di wilayah kerja PLN Aceh sudah mencapai 100%, dan Rasio Elektrifikasi (RE) PLN Aceh mencapai 99,96%,” kata Parulian.

Namun, kata Parulian, masih terdapat beberapa dusun yang belum tersentuh oleh layanan listrik PLN, terutama di wilayah Transmigrasi dan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

"Patut kita syukuri, rasio elektrifikasi desa berlistrik di Aceh telah mencapai 100 persen, dan saat ini kita juga sedang berupaya keras untuk menyambungkan listrik ke seluruh dusun yang masih belum terjangkau," ujar Parulian.

Baca Juga: PLN Aceh Nyalakan Mimpi Pelanggan Dapatkan Sambungan Listrik Gratis

Sebagai bagian dari upaya ini, jelas Parulian, PLN UID Aceh telah merencanakan tambahan pasokan daya sebesar 240 MW pada tahun 2023.

“Pasokan daya ini akan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya sebesar 200 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan sebesar 40 MW, sehingga total daya yang tersedia akan mencapai 850 MW, dengan surplus 293 MW di atas beban puncak sekitar 557 MW,” jelas Parulian.

Pemerintah Provinsi Aceh juga menegaskan bahwa penyediaan listrik kepada dusun-dusun yang masih belum teraliri merupakan prioritas utama.

Baca Juga: Srikandi PLN Dukung Ekonomi Masyarakat dengan Resmikan Desa Berdaya di Banda Aceh

“Pihaknya juga akan menjalankan program pemasangan listrik secara sinkron dengan fokus pada masyarakat yang tidak mampu,” tambahnya.

Pendekatan ini dianggap sebagai langkah penting dalam upaya pemerataan pembangunan, peningkatan akses pendidikan, dan peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat Provinsi Aceh.

“Dengan adanya akses listrik, diharapkan masyarakat dapat memperbaiki kualitas hidup mereka,” tukas Parulian.

Komentar

Loading...