1. Beranda
  2. News

Senator Haji Uma Minta Kemenlu RI Evakuasi 6 WNI di Kamboja

Oleh ,

KOALISI.co - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Haji Sudirman meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) untuk memberikan perlindungan dan evakuasi terhadap 6 Warga Negara Indonesia (WNI) yang mendapat perlakuan tidak wajar dari perusahaan di Kamboja.

H. Sudirman mengatakan, keenam pekerja tersebut saat ini berhasil melarikan diri dari perusahaan yang berkedok usaha jasa layanan pinjaman online yang berada di Kota Chery Thum.

"Kebetulan dari 6 pekerja yang berhasil melarikan diri, salah satunya berasal dari Aceh, yaitu Zihan Salsabila dari Pidie Jaya," kata Haji Sudirman kepada KOALISI.co Senin (20/2/2022).

Baca Juga: Haji Uma Salurkan Sembako untuk Korban Banjir di 5 Daerah

Dikatakan, hal tersebut diketahui berdasarkan surat bertulis tangan dan dikirim dalam bentuk foto ke Whatsap yang diterima Staf Ahlinya.

"Mereka menceritakan penganiayaan yang dialami, seperti dikurung lalu disetrum, dihukum keliling lapangan hingga pemotongan gaji dan dipaksa kerja selama 12 jam serta tidak dibayar lembur," ujar pria yang dikenal dengan nama Haji Uma itu.

Hal tersebut yang membuat 6 pekerja Indonesia nekat dan berhasil melarikan diri dari lokasi tempat mereka bekerja, namun untuk menghindar dari kejaran perusahaan, saat ini mereka bersembunyi dan tidak berani untuk keluar.

Baca Juga: Dianggap Merugikan Nelayan, Haji Uma Minta Permen KP Nomor 16 Dikaji Ulang

"Saat ini, kami sudah melakukan koordinasi dan mengirim surat resmi kepada Direktur Perlindungan WNI/BHI Kemenlu RI terkait upaya perlindungan dan evakuasi pemulangan 6 pekerja itu ke Indonesia," jelas Haji Uma.

Haji Uma berkomitmen untuk terus menindaklanjuti dan mengawal upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan dan evakuasi para pekerja Indonesia di Kamboja, menurutnya kejadian serupa sebelumnya juga pernah menimpa 2 Warga Aceh di Myanmar.

"Insya Allah saya sampai saat ini berkomonikasi terus dengan direktur Perlindungan WNI/BHI Kemenlu terkait masalah ini dan pihak kemenlu dan KBRI sedang bekerja dan sedang menindak lanjutinya," tutup Haji Uma.

Baca Juga