1. Beranda
  2. News

Siswa SMA Modal Bangsa Aceh Besar Dikeroyok 21 Kakak Kelas

Oleh ,

KOALISI.co - Seorang siswa kelas 11 SMA Negeri Modal Bangsa Aceh Besar, berinisial FHP, diduga dikeroyok oleh 21 kakak kelasnya di Mushala sekolah, Kamis (20/7/2023) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Ayah korban, Purnama Hadi mengungkapkan bahwa anaknya FHP telah ditendang di bagian ulu hati, kepala, dan punggung oleh 21 kakak kelasnya.

"Saat kejadian tersebut, anak saya sempat memberontak, namun malah dikeroyok dan ditendang di kepala oleh 21 kakak kelas. Teman-teman FHP pun sempat melerai," kata Purnama, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pungli Terhadap Siswa Miskin di MAN IC Aceh Timur

Mendengar laporan tersebut, ayah korban segera menjemput anaknya dari asrama dan bertanya kepada siswa kelas 11 yang ikut dikumpulkan pada malam itu. Mereka membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut.

"Saya mendatangi ketua asrama dan kepala sekolah, serta memperlihatkan fisik anak saya yang sudah memar-memar dan benjol di bagian leher serta kepala. Namun, tanggapan mereka tidak baik, mereka membela diri padahal anak saya korban," terangnya.

Kemudian, pada Senin (24/7/2023), pihak sekolah dan Plh Kepala Dinas Pendidikan mendatangi Purnama di kantornya untuk menyampaikan permohonan maaf dan mengatakan akan menyelidiki dan menindaklanjuti kasus tersebut.

Baca Juga: GerTaK dan MaTA Minta APH Usut Dugaan Pungli di MAN IC Aceh Timur

Setelah itu, FHP diantar kembali ke asrama. Namun, pada Selasa (25/7/2023), kekerasan kembali terjadi dan kali ini korbannya adalah teman dekat korban. Purnama pun memohon agar kejadian ini segera ditindak.

"Selanjutnya, pada Rabu (9/8/2023), FHP mengeluh sakit kepala dan berkeringat dingin, serta meminta dijemput. Karena curiga, saya melakukan CT Scan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin," ujarnya.

Setelah hasil CT Scan keluar, ternyata FHP mengalami pendarahan di kepala. Pihak keluarga masih menutupi penyebab pendarahan dan berkata anaknya jatuh di kamar mandi, bukan karena kekerasan. Namun, dokter tidak percaya.

Baca Juga: Ombudsman Bakal Periksa MAN IC Aceh Timur Atas Dugaan Kutipan Sumbangan Siswa Miskin 

"Terkait hal ini, kami sudah sampaikan kondisi anak saya pada pihak sekolah. Namun, dari tanggal 9 hingga 20 Agustus, pihak keluarga pelaku tidak pernah menjumpai saya, mereka menganggap hal ini kecil," ujarnya.

Ia pun akhirnya mengirimkan foto hasil CT Scan dan keluhan FHP kepada kepala cabang, bahwa FHP kelihatan senyum-senyum sendiri di rumah, terbengong-bengong, dan kadang di penglihatannya ada bayangan cahaya karena sarafnya kena.

Menurutnya, pihak Dinas Pendidikan tidak merespon apapun. Sehingga Purnama melaporkan kasus kekerasan itu ke Polresta Banda Aceh pada Kamis (10/8/2023). Setelah itu, pihak sekolah melakukan kunjungan ke rumahnya.

Baca Juga: Sekolah MAN IC Aceh Timur Diduga Kutip Sumbangan dari Siswa Miskin

Dan setelah Purnama melaporkan kejadian tersebut, pada Jumat (25/8/2023), pihak sekolah menyampaikan ingin melakukan pertemuan antara orang tua pelaku dan orang tua korban.

"Sangat rancu baru sekarang mau bertemunya. Padahal sebaiknya dari awal mau bersilaturahmi dengan saya. Kemarin, pihak sekolah meminta mencabut laporan saya dari kepolisian, saya tidak mau, saya tegaskan saya tidak mau damai," tegasnya.

Purnama juga menyampaikan bahwa dari 21 orang pelaku tersebut, salah satunya adalah anak pejabat.

Baca Juga: Seorang Warga Dikeroyok Usai Tampar Khatib di Masjid Pidie Jaya

"Salah satu pelaku ada yang anak pejabat, tapi saya tidak bisa bilang pejabat mana dan inisialnya apa," jelasnya.

Baca Juga