Survei BI di Aceh: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Tetap Level Optimis
KOALISI.co - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) di Provinsi Aceh periode Juni 2022 yang dilaksanakan di Kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap berada pada level optimis.
“Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juni 2022 sebesar 113,8”, ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani dalam keterangan Jumat 24 Juni 2022.
Lebih lanjut, Achris menjelaskan bahwa IKK dimaksud hanya sedikit turun dari periode bulan lalu, dikarenakan pada periode bulan lalu terdapat Hari Raya Idul Fitri yang biasanya menjadi puncak konsumsi.
“Keyakinan konsumen yang tetap optimis pada Juni 2022 ditunjang oleh tetap kuatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi mendatang yang ditunjukkan oleh angka Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada level 128,6” terang Achris.
IEK dimaksud didukung oleh optimisme ekspektasi konsumen terhadap terhadap penghasilan (Indeks 140,6), ketersediaan lapangan kerja (Indeks 128,0), maupun kegiatan usaha (Indeks 117,1).
Sementara itu, konsumen mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini belum sesuai ekspektasi, seiring dengan meningkatnya beberapa harga bahan pokok. Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) pada Juni 2022 sebesar 99,0 atau lebih rendah dari bulan lalu yang sebesar 107,0.
“Melemahnya IKE berasal dari melemahnya keyakinan konsumen terhadap penghasilan dan pembelian durable goods.” ujar Achris.
Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe.
Survei dilaksanakan terhadap 350 rumah tangga sebagai responden dengan metode stratified random sampling di Kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe.
Indeks dihitung berdasarkan metode balance score, yaitu net balance ditambah dengan 100 yang menunjukkan bahwa jika indeks di atas 100 berarti optimis, dan jika di bawah 100 berarti pesimis.
Hasil Survei Konsumen ini diharapkan dapat menjadi instrumen pendukung untuk memprakirakan pertumbuhan ekonomi di sisi Konsumsi Rumah Tangga pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).