Tarian Kuda Lumping Terus Dilestarikan di Cot Girek Aceh Utara
"Tarian kuda lumping di masyarakat Cot Girek terus berkembang dan dilestarikan pada era modern dinikmati semua kalangan tua muda baik masyarakat lokal maupun masyarakat transmigran," kata Jafar warga setempat.
Dikatakan, tari jaranan kepang terus dilestarikan di Cot Girek bergeser sebagai pertujukan seni yang dapat dinikmati pada acara tertentu.
"Pada memperingati hari kemerdekaan selalu disuguhkan dengan tarian ini, juga pada acara resepsi pesta pernikahan, khitanan dan acara lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Honorer BPBD Aceh Utara Ditemukan Meninggal, Keluarga Korban Menolak Autopsi
Para penari pada jaran kepang terdiri dari kaum laki-laki. Mereka menari serempak menunggangi kuda mainan yang terbuat dari bilahan bambu dilengkapi pecut kuda dengan diiringi musik gamelan khas Jawa.
Uniknya, atraksi tersebut dilakukan tergolong dalam adegan berbahaya namun hal itulah yang menjadi daya tarik jaran kepang yang biasa di gelar di lapangan terbuka.
Atraksi para penari itu dipercaya berkaitan dengan roh makhluk halus dengan beragam atraksi seperti memakan serpihan botol kaca, memakan buah kelapa menggunakan mulut tanpa di kupas kulitnya, juga kerap beratraksi dengan pecutan kuda. (Mukhtar Efendi).
Komentar