1. Beranda
  2. Pemerintahan

The Wonder of Nanggroe Spirit Bank Aceh Syariah di Ibukota

Oleh ,

KOALISI.co - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah selaku pemegang saham pengendali (PSP) Bank Aceh Syariah (BAS) secara resmi melakukan grand launching Kantor Cabang BAS di Jakarta pada Senin 31 Januari 2022. Ia berharap BAS mampu bersaing dengan Bank lain di tingkat nasional.

“Sebagai pemegang saham pengendali, saya berharap Bank milik Rakyat Aceh ini dapat terus tumbuh dan berkembang sebagaimana filosofi Bunga Seulanga pada logo Bank Aceh,” kata Gubernur Aceh pada acara Customer Gathering Bank Aceh cabang Jakarta, di Grand Ballroom, Hotel Mulia, Jakarta Pusat

Sambung Gubernur, kegiatan bertemakan ‘The Wonder of Nanggroe’ ini menandai puncak acara bagi kehadiran BAS di Jakarta. Seperti diketahui bersama, pada tanggal 20 Desember 2021 lalu, sudah dilakukan soft opening berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.

“Tentunya ini menandai ekspansi aktivitas perekonomian Aceh di pusat Ibukota Negara. Capaian ini sekaligus menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh pemegang saham BAS, yaitu Pemerintah Aceh, dan kabupaten/kota di seluruh Aceh,” katanya.

Ia menyebutkan, Bank Aceh Syariah Cabang Jakarta merupakan representasi dukungan Pemerintah Aceh terhadap aktivitas layanan transaksi perbankan di tengah persaingan yang sengit di sektor perbankan.

“Karena itu, kehadirannya harus mampu memberikan dukungan bagi akselerasi pengelolaan keuangan, baik kepada sektor privat, swasta, maupun pemerintah daerah, juga harus mampu menjadi representasi bagi kemajuan perekonomian Aceh,” sebutnya.

Apalagi kata Nova, persaingan antarbank akan semakin ketat dengan kehadiran teknologi keuangan (financial technology/fintech) yang lebih praktis digunakan oleh masyarakat. Pengembangan teknologi informasi di sektor perbankan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman serta nasabah yang tinggi ekspektasinya terhadap layanan perbankan.

“Alhamdulillah, BAS sebagai salah satu lembaga keuangan yang menjadi pionir bagi tranformasi perbankan syariah, telah melakukan transformasi pada jalur dan waktu yang tepat,” kata Gubernur.

Gubernur Aceh mengatakan, BAS dalam beberapa tahun terakhir juga telah mampu menghadirkan sejumlah layanan transaksi berbasis digital, yang telah familiar dengan aktivitas transaksi sehari-hari.

“Layanan transaksi seperti Action Mobile Banking, Integrasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), Uang Elektronik (Pengcard), Kartu Debit dan lainnya, telah menjadi produk andalan yang saat ini sangat diminati oleh nasabah maupun masyarakat Aceh,” katanya.

Selain itu, Nova juga menjelaskan terkait dengan tema acara “The Wonder Of Nanggroe” itu, terinspirasi oleh keajaiban yang dimiliki oleh Aceh, yang merupakan sebuah tanah tempat sejuta catatan sejarah dan keajaiban pernah terjadi.

“Aceh mencapai kejayaannya di abad ke enam belas pada masa Sultan Iskandar Muda. Di bawah kekuasaannya, Aceh berhasil menaklukkan Pahang, yang merupakan sumber timah utama dan melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka,” jelasnya.

Sosok nomor satu Aceh itu menambahkan, ‘The Wonder Of Nanggroe’ juga menghadirkan Kupiah Meuketop sebagai simbol utama. Simbol ini memiliki filosofi mendalam bagi Masyarakat Aceh.

Warna yang dipakai memiliki makna tersendiri, merah melambangkan kepahlawanan, kuning kerajaan, hijau agama, hitam ketegasan, dan putih bermakna keikhlasan, yang kemudian menjadi rambu kehidupan masyarakat Aceh hingga saat ini.

“Maka di hari yang berbahagia ini, Saya atas nama Gubernur Aceh tentunya mengharapkan dukungan dari seluruh pihak untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam mendukung tumbuh kembangnya potensi ekonomi Aceh bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah (BAS), Haizir Sulaiman MH, mengatakan, sebagai lembaga keuangan yang telah menjadi inspirasi bagi lahirnya bank daerah, dan transformasi ke sistem perbankan syariah, BAS akan terus meningkatkan layanan dalam menyambut era baru layanan transaksi keuangan.

Haizir juga menceritakan, perjalanan sejarah BAS dari NV Bank Kesejahteraan Aceh melalui banyak halangan dan rintangan, tebing curam nan melelahkan. Pun demikian, semua tantangan tersebut mulai dari konflik Aceh, krisis moneter hingga tsunami 2004 dapat dilalui oleh BAS hingga berhasil membuka cabangnya di Jakarta, saat ini.

“Kehadiran kami di Ibukota akan menjadi awal baru dalam menggapai visi menjadi Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan di Indonesia, dan menjadi cabang ke-26 Bank Aceh,” ujarnya.

The Wonder of Nanggroe, tambah Haizir menjadi semangat atau spirit sekaligus simbol bagi Bank Aceh Syariah di masa yang akan datang di Ibukota, dengan mengikuti jejak kejayaan Aceh di masa lalu.

“BAS akan menjadi bagian lembaga keuangan yang mampu bersaing dengan bank-bank nasional. Dan juga menjadi bagian penting bagi arah pengembangan perbankan syariah dan pembangunan ekonomi nasional,” kata dia.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Aceh, Mustafa Abubakar yang juga mantan Pj. Gubenur Aceh mengajak seluruh paguyuban Aceh di Jakarta untuk membuka rekeningnya di bank Aceh, terutama masyarakat Aceh yang saat ini berada di bawah asuhan Taman Iskandar Muda (TIM).

“Kita juga meminta dukungan dari organisasi masyarakat Aceh lainnya di Jakarta. Dengan begitu, BAS akan mampu berkembang cepat,” jelasnya.

Mustafa juga mengingatkan, sebagai daerah “Modal dan Model”, Aceh harus mampu berkembang dan bersaing di tengah ibukota, termasuk kehadiran BAS di tengah-tengah ibukota, yang sejak lama diharapkan masyarakat Aceh di perantauan.

Baca Juga