Tidak Mencela Makanan

Etika makan dan minum dalam Islam meliputi beberapa aspek. Termasuk menjaga silaturahmi antar sesama manusia dan mensyukuri nikmat Allah. Mengkritik makanan sama saja dengan tidak menghargai rezeki dan tidak menghargai orang-orang di sekitar Anda.

Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Saat berada di suatu tempat dan dihidangkan makanan oleh seseorang. Meskipun makanan atau minuman yang disajikan tidak disukai, sangat disarankan untuk tidak mengkritiknya. Berikan alasan yang baik dan jangan menyinggung.

Tidak Berlebihan

Islam secara tegas melarang pemeluknya untuk melakukan kegiatan yang tidak berguna atau mubazir. Salah satunya dengan makanan dan minuman. Padahal, Allah sangat mengutuk orang yang berlebihan dalam segala hal. Baik cara berpakaian sampai dengan hal makan dan minum.

Baca Juga: Mengetahui Berbagai Manfaat Dari Sedekah Menurut Islam

Kita dianjurkan untuk makan secukupnya dan tidak serakah. Tidak perlu mengambil porsi melebihi kapasitas lambung dan membuatnya kenyang atau tidak dikonsumsi. Lebih buruk lagi ketika sisa makanan akhirnya terbuang percuma.

Makan dan Minum Sepertiga Bagian

Jelaskan pada pembahasan sebelumnya. Rasulullah SAW mengingatkan, bahwa perut bukanlah wadah yang siap diisi dengan apa saja sesuai keinginan atau nafsu semata. Jangan melebihi batas dan membuat diri Anda kesakitan.

Segera Makan Hidangan yang Disiapkan

Etika makan dan minum selanjutnya adalah bersegera menyantap hidangan yang telah disiapkan. Hal ini berkaitan dengan kasus shalat. Ketika adzan dikumandangkan, kita diperbolehkan makan terlebih dahulu. Karena jika shalat dalam keadaan makanan sudah siap dan perut sangat lapar, maka dikhawatirkan shalat menjadi gelisah memikirkan makanan.

Akhiri Makan dan Minum dengan Berdoa

Selain dibuka dengan doa, kami juga menutup prosesi makan dengan berdoa. Sebagai bentuk ucapan terima kasih atas makanan yang disantap.