Ekosistem Media Pengaruhi Kualitas Produk Jurnalistik
KOALISI.co - Ekosistem media di tanah air turut memengaruhi kualitas produk jurnalistik yang dihasilkan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Penasihat Forum Pemred Kemal Effendi Gani dalam kegiatan Editor's Talk: Mewujudkan Regulasi Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas dan Ekosistem Media yang Sehat di Hotel Grand Mercure Medan Angkasa.
"Kita membutuhkan regulasi. Digitalisasi di dunia merupakan suatu fakta yang harus dihadapi sebagai tantangan dan menggarap peluang-peluang," kata Kemal yang juga Pemred SWA ini.
Kemal sangat menyayangkan algoritma media siber yang kerap kali berorientasi profit dan mengabaikan kualitas etika jurnalistik. Sayangnya algoritma yang dibangun berorientasi profit. Sifat algoritma yang seperti itu berujung pada berita yang tidak bertanggung jawab pada KEJ.
Baca Juga: Perusahaan Media dan Produk Jurnalistik Harus Berkualitas
“Contohnya seperti banyaknya judul yang sering tidak berkaitan dengan konten yang ada di dalamnya; atau semakin banyak kuantitas berita yang dihasilkan memengaruhi peringkat media tersebut semakin tinggi. Ironinya dengan kuantitas yang besar, dan tidak bertanggung jawab merupakan sesuatu yang menyedihkan," ujar Kemal.
Kemal mendata jumlah media online di Indonesia saat ini mencapai 40.000 hingga 70.000-an. Lucunya di antara sebaran media online tersebut ada yang hanya diisi oleh dua orang saja. Kemal juga mengeluhkan keberadaan platform global yang belum membayar pajak secara benar.
"Apakah pendapatan kita dari platform tersebut sudah adil? Memunculkan regulasi untuk mengatasi hal tersebut. Supaya ada perlakuan yang sama," ungkap Kemal Jum'at (10/02/2023).
Baca Juga: Dewan Pers: Mahasiswa Harus Jadi Jurnalisme Berkualitas
Untuk itu, Kemal mengajak platform global untuk mendukung upaya melawan hoaks, dan hanya menyebarkan berita yang telah terverifikasi, serta bersedia bekerja sama dengan media di Indonesia terkait bagi hasil dan kejelasan pendapatan.
"Ini perlu segera dilaksanakan, karena berkaitan dengan ekosistem pers di negara kita,” tutup Kemal.