HAkA Luncurkan Modul Dakwah Isu Lingkungan untuk Teungku di Aceh

Dakwah Isu Lingkungan
Workshop peluncuran modul dakwah terkait isu lingkungan. Dok. Ist.

KOALISI.co - Yayasan HAkA meluncurkan modul dakwah terkait isu lingkungan untuk pemuka agama di Aceh pada kegiatan workshop di Parkside Gayo Petro Hotel, Aceh Tengah.

Kegiatan workshop tersebut berlangsung selama dua hari sejak 18 hingga 19 November 2023 yang diikuti oleh 25 Teungku atau Ustaz yang berasal dari berbagai kabupaten di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).

Sekretaris Yayasan HAkA, Badrul Irfan mengatakan, modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para Teungku dalam berdakwah tentang menjaga lingkungan Aceh.

Baca Juga: Harimau Terkam Bocah di Gunung Ijo Nagan Raya

“Peserta yang hadir adalah pimpinan dayah, ulama, ustaz, maupun ustazah,” kata Badrul Irfan dalam keterangan yang diterima KOALISI.co, Senin (20/11/2023).

Dikatakan Badrul Irfan, para Teungku mendapatkan materi tentang pengenalan KEL, satwa-satwa yang dilindungi, kearifan lokal, dan metode dakwah mengenai perlindungan satwa.

“Mereka juga berbagi praktik baik yang telah dilakukan di wilayahnya masing-masing terkait perlindungan lingkungan,” ujar Badrul Irfan.

Baca Juga: Gajah dan Kehidupan Bumi

Selain itu, jelas Badrul Irfan, modul tersebut juga dapat membantu para Teungku dalam menyampaikan pesan-pesan penting tentang menjaga hutan Aceh.

“MPU Aceh juga telah penerbitan Fatwa Nomor 3 Tahun 2022 tentang Perburuan dan Perdagangan Satwa Liar Menurut Perspektif Syariat Islam,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Badrul Irfan, hutan Aceh menghadapi berbagai ancaman, seperti deforestasi, perburuan, dan perdagangan satwa liar.

Baca Juga: Puluhan Hektare Sawah di Aceh Utara Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

“Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan,” tambahnya.

Badrul Irfan berharap agar para Teungku dapat aktif berdakwah tentang isu lingkungan, baik saat khutbah Jumat, syiar Islam, majelis kajian ilmu, maupun pengajian.

“Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi positif dalam melindungi satwa liar dan lingkungan hidup di Aceh,” pungkas Badrul Irfan.

Komentar

Loading...