Hari Air Sedunia, DLH Aceh Selatan Bersihkan Sampah di Krueng Sarullah
KOALISI.co - Dalam rangka memperingati hari air bersih se dunia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Selatan menggelar aksi pilih sampah di seputaran Krueng Sarullah Tapaktuan, Jum'at (22/3/2024).
Aksi tersebut diikuti oleh seluruh staff di lingkungan DLH Aceh Selatan serta warga sekitar.
Kadis LH Aceh Selatan Teuku Masrizar mengatakan, hari air bersih sedunia jatuh pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya. PBB telah menetapkan peringatan hari air sedunia, sebagai upaya masyarakat untuk mengatasi krisis air global.
Baca Juga: HPSN 2024, Kadis DLH Aceh Selatan dan Komunitas Peduli Sampah Bersihkan Pantai
"Telah ditetapkan PBB bahwa tema untuk peringatan Hari Air Sedunia tahun ini adalah 'water for peace' atau memanfaatkan air untuk perdamaian," ujarnya.
Saat ini, kata Masrizar, kita tidak saja dihadapkan dengan krisis air namun juga kritis terhadap beberapa sumber air akibat dampak dari perubahan iklim dan tercemar limbah plastik dan limbah-limbah lainnya.
Tahun 2022 lalu. Ecoton sebuah lembaga nirlaba telah melakukan uji terhadap air krueng Sarullah Tapaktuan. Hasilnya adalah dari setiap 100 liter air mengandung 20 microplastik. Air ini mengalir ke laut lalu dimakan oleh ikan dan biota laut lainnya.
Baca Juga: PNS DLHK Aceh Timur Ditemukan Tewas di Kamar Kos
"Bila ini terus terjadi maka ikan-ikan yang kita makan mengandung microplastik dan memicu sejumlah penyakit dalam tubuh kita," jalasnya.
Dengan momentum peringatan Hari Air Sedunia kali ini, Kadis LH Aceh Selatan mengajak semua pihak untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, bersahabat dan hidup harmonis dengan alam.
"Sehingga ketersediaan air dan keberlanjutannya dapat terus terjadi untuk kehidupan yang lebih baik," ungkap Teuku Masrizar.
Sementara itu Kabid RTH/PKLH pada Dinas Lingkungan Hidup Aceh Selatan, Alvino Karosa HG mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai, mulai pilah sampah dari sumbernya, organik dan non organik, yang kemudian akan menjadi sirkular ekonomi bagi masyarakat.
"Dengan tidak membuang sampah di sungai kita telah menyelamatkan diri sendiri dari ancaman penyakit karena pencemaran air," tuturnya.