Inilah Bukti Bangunan Bersejarah di Aceh Peninggalan Masa Lampau

Taman Sari Gunongan
Taman Sari Gunongan [dok. Cagar Budaya, Kemendibud]

KOALISI.co - Provinsi Aceh yang merupakan provinsi paling barat di Indonesia ini memiliki cerita sejarah tersendiri. Aceh yang berada di ujung utara pulau Sumatera ini memiliki jejak-jejak peradaban yang telah ada selama berabad-abad. Hal ini dianggap sebagai tempat awal penyebaran Islam di Indonesia dan juga penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara.

Kesultanan Aceh pada abad ke-17 merupakan negara terkaya, terkuat, dan makmur di kawasan Selat Malaka. Dengan demikian, sejarah Aceh mencatat kebebasan politik dan adanya penolakan dan perlawanan yang kuat terhadap penguasaan penjajah asing, salah satunya adalah sejarah perang Aceh melawan Belanda. Sebagai hasil dari latar belakang yang luar biasa ini banyak bukti sejarah yang masih ada di Aceh.

Dari masa kerajaan hingga masa penjajahan Belanda di Indonesia, salah satu daerah yang memberikan perlawanan sengit adalah Aceh. Masyarakat Aceh dapat mengetahui sejarahnya sendiri melalui berbagai bukti peninggalan sejarah di Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Aceh, yang akan membuktikan bagaimana keberadaan peradaban Aceh pada masa lalu. Berikut ini kami akan menjelaskan tentang bukti bangunan bersejarah di Aceh Peninggalan Masa Lampau.

Baca Juga: Mengenal dan Mengetahui Lebih Dekat Tentang Suku Aceh

Bangunan Bersejarah Di Aceh

Taman Sari Gunongan

Bangunan bersejarah di Aceh ini berbentuk gunung dan berwarna putih, dibangun oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) atas permintaan permaisurinya, Putroe Phang atau Putri Kamaliah sebagai obat rindu kampung halamannya, Pahang di Malaysia. Pahang adalah salah satu negara yang ditaklukkan oleh Iskandar Muda.

Bangunan setinggi 9,5 meter dengan tiga tingkat. Tingkat pertama terletak di atas tanah hingga tingkat tertinggi berupa pilar bermahkota di tengah bangunan dengan bahan batu kapur, pasir dan kapur. Bentuknya menyerupai bunga berwarna putih yang sedang mekar dan melambangkan ketulusan cinta, dengan dinding yang diukir dengan bunga.

Baca Juga: Daftar Tempat Wisata Paling Hits dan Terbaru di Kota Banda Aceh

Rumoh Aceh

Bangunan bersejarah lainnya di Aceh adalah rumah panggung dengan tinggi tiang sekitar 2,5 sampai 3 meter, memiliki tiga atau lima ruangan dan satu ruangan utama yang disebut pokok anggur. Rumah tiga kamar memiliki 16 tiang, rumah lima kamar memiliki 24 tiang. Rumah ini merupakan simbol dan ciri khas Aceh yang saat ini sudah sangat jarang ditemukan dan banyak ditemukan Benda Bersejarah di Indonesia.

Meski tidak hanya sebagai tempat berteduh, rumah ini juga memiliki fungsi lain. Di bagian bawah rumoh yang disebut yubmoh, biasanya digunakan untuk penyimpanan berbagai benda seperti penumbuk padi (jeungki) dan tempat menyimpan beras (berandang), area bermain anak atau taman bermain bayi. Contoh rumoh aceh yang telah dilestarikan sebagai peninggalan sejarah ada di museum negara aceh yang merupakan bagian dari museum sejarah Aceh.

Baca dihalaman selanjutnya >>>

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...