Inilah Lagu Daerah Aceh yang Memiliki Nilai Penting

Lirik Lagu
Ilustrasi [pixabay]

KOALISI.co - Di era musik populer yang semakin akrab di telinga masyarakat khususnya anak muda, musik lokal menjadi heboh seperti ditelan bumi. Padahal, jika disimak, lagu daerah sebenarnya memiliki nilai seni dan sisi daya tarik tersendiri. Masih banyak lagu daerah yang enak untuk didengarkan, bahkan memberikan nuansa dan karakter tersendiri dibandingkan musik populer yang sedang berkembang.

Sebut saja lagu daerah Aceh yang memberikan perpaduan musik budaya daerah, musik Melayu, India, Arab, yang dibawakan dalam bahasa daerah. Selain itu, lagu daerah juga biasanya mengandung pesan-pesan tertentu yang dilatarbelakangi oleh berbagai hal, seperti keadaan alam daerah tersebut, tradisi setempat, hingga pesan moral dari budaya tradisional atau agama yang berpengaruh di daerah tersebut.

Begitu juga dengan lagu-lagu daerah Aceh yang banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam. Secara umum, Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. Berikut beberapa lagu daerah Aceh yang memiliki nilai penting.

Baca Juga: Daftar Tempat Wisata Aceh Recomended Untuk Dikunjungi

Lagu "Bungong Jeumpa"

Dalam bahasa Aceh, Bungong Jeumpa adalah bunga cempaka. Lagu Bungong Jeumpa merupakan salah satu lagu daerah Aceh yang memiliki nilai penting dalam budaya masyarakat Aceh. Dimana lagu ini menggambarkan semangat dan keindahan Tanah Aceh yang dilambangkan dengan bunga khas Kesultanan Aceh yaitu Bungong Jeumpa.

Lagu Jambo-Jambo

Kedua, ada lagu atau lagu yang berjudul jambo-jambo, arti dari lagu ini, “Jambo-jambo” menceritakan bagaimana suasana desa impian yang indah dengan tanaman padi yang selalu tumbuh subur meskipun sedang musim kemarau.

Tawar Sadenge

Tawar Sadenge adalah lagu daerah Aceh yang digubah oleh seniman Gayo, mendiang AR Moese. Dalam lagu ini, liriknya berbicara tentang kekayaan sumber daya alam dataran tinggi Gayo. Bisa dibilang, lagu ini seperti ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas karunia sumber daya alam yang telah diberikan. Tawar Sadenge juga mengandung pesan kepada masyarakat untuk dapat menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam dengan baik tanpa merusak kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Inilah Ragam Jenis Pakaian Adat Aceh, Baik Untuk Pria Maupun Wanita

Lagu “Saleum”

Saleum adalah bahasa Aceh yang berarti "salam". Lagu ini merupakan salah satu lagu daerah Aceh yang mengandung salah satu nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari yaitu anjuran untuk menyapa sesama. Saleum adalah bahasa Aceh yang berarti "salam". Lagu ini merupakan salah satu lagu daerah Aceh yang mengandung salah satu nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari yaitu anjuran untuk menyapa sesama.

Lagu "Lembah Alas"

Dalam artian, Lembah Alas merupakan salah satu desa (kelurahan) di Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara. Lagu Lembah Alas merupakan lagu daerah Aceh yang bercerita tentang sepasang kekasih yang tetap menjaga kesetiaannya meski dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.

Do Do Daidi

Dodaidi adalah upaya seorang ibu untuk menidurkan anaknya dengan menidurkannya menjadi lagu pengantar tidur menggunakan lagu Aceh Do Do Daidi. Metode dodaidi biasanya membutuhkan beberapa alat seperti ija kroeng (sarung) atau ija sawak (selendang) dan tali. Untuk menidurkan bayi, ibu akan mengayunkan anaknya menggunakan kain yang digantung di batang kayu atau pohon, kemudian dinyanyikan dengan lagu Do Do Do Doaidi ini.

Baca Juga: Situs Sejarah Benteng Trumon dan Wisata Pulau Dua Aceh Selatan Masuk Nominasi API Award 2022

Rumah adat Aceh yang dibangun di atas panggung juga memungkinkan seorang ibu untuk mengikat ayunan bayi di bawah lantai rumah, sementara ibu dapat melakukan pekerjaan lain di halaman sambil mengawasi bayinya yang sedang tidur. Kebiasaan ini dapat ditemukan di desa-desa di Pidie, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan beberapa daerah lainnya.

Komentar

Loading...