Maraknya Pengemis, Banda Aceh Dinilai Gagal Jadi Kota Layak Anak
KOALISI.co - Yayasan Bantuan Hukum Anak (YBHA) Peutuah Mandiri menyoroti maraknya fenomena pengemis anak di Kota Banda Aceh. YBHA menilai, fenomena ini sangat meresahkan dan mengiris hati.
Direktur YBHA, Rudy Bastin mengatakan, dalam pantauan pihaknya, anak-anak yang mengemis di sejumlah sudut kota rata-rata berusia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.
"Bahkan, ada balita berusia 4 tahun yang masih mengemis hingga tengah malam," kata Rudy kepada KOALISI.co, Minggu (24/12/2023).
Baca Juga: Tindak Lanjut Video Viral Peminta Sumbangan, Polres Lhokseumawe-Satpol PP Gelar Operasi Gabungan
YBHA menduga, ada sindikat besar yang mengelola anak-anak tersebut untuk mengemis.
"Hal ini terlihat dari cara mereka yang terorganisir dan selalu ada orang dewasa yang mengawasi," ujar Rudy.
Dikatakan Rudy, Pemerintah Kota Banda Aceh seharusnya menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Aceh dalam penanganan anak pengemis.
Baca Juga: Penyidik Serahkan Tersangka Eksploitasi Anak Pekerja Seks di Aceh Utara ke JPU
"Sebab, Kota Banda Aceh telah dianugrahkan sebagai Kota Layak Anak (KLA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)," sebutnya.
Akan tetapi, lanjut Rudy, justru keadaan ini bertolak belakang dengan fakta yang ada di lapangan. Sehingga pihaknya menilai Banda Aceh gagal jadi Kota Layak Anak
"Seharusnya pemerintah kota dan sejumlah stakeholder elemen perlindungan anak dapat bertindak secara terukur dan segera," lanjut Rudy.
Baca Juga: Polisi Tangkap Lima Tersangka Eksploitasi Anak Pekerja Seks di Aceh Utara
Pasalnya, tambah Rudy, fenomena pengemis anak makin hari makin memprihatinkan.
"Anak-anak mesti segera diselamatkan dan keberadaan Pemerintah Kota Banda Aceh dengan sejumlah elemen terkait sangat diperlukan," tambahnya.
Baca dihalaman selanjutnya>>>