1. Beranda
  2. Inforial

Mengenal Tradisi Adat Aceh yang Bernuansa Islam

Oleh ,

KOALISI.co - Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebuah provinsi yang terletak di ujung Pulau Sumatera. Di provinsi ini terdapat 13 suku dan 11 bahasa daerah. Mayoritas penduduk di sana beragama Islam dan tidak heran jika provinsi ini dijuluki Serambi Mekah. Budaya atau Tradisi Adat di sana tentu tidak bisa dipisahkan dari budaya Islam. Berikut beberapa tradisi adat Aceh yang bernuansa Islam.

Peutron Aneuk

Peutron Aneuk merupakan tradisi masyarakat Aceh untuk menyambut kelahiran bayi. Tradisi ini biasanya diadakan setelah anak berumur 44 hari, 3 bulan, 5 bulan, hingga 7 bulan. Masyarakat setempat percaya bahwa bayi yang belum melakukan tradisi ini lebih baik tidak keluar rumah terlebih dahulu.

Tradisi ini akan dipimpin oleh seorang pemuka agama, disamping itu ada air zamzam, sari kurma, ayam bakar, dan buah-buahan. Setelah membaca doa, bayi akan mencicipi berbagai rasa di lidahnya dengan tujuan agar indra perasanya lebih peka.

Baca Juga: Ragam Bahasa Daerah yang Ada di Aceh

Jak Ba Tanda

Tradisi Jak ba Tanda merupakan kelanjutan dari proses lamaran yang biasa dikenal dengan Ba ​​Ranup. Jika lamaran diterima, pihak keluarga laki-laki akan melakukan peukong haba atau membicarakan meugatib atau kapan pernikahan akan dilangsungkan, berapa banyak tamu yang akan diundang, hingga jenis dan jumlah mahar.

Dalam tradisi ini, pihak keluarga pria akan mengantarkan makanan khas Aceh seperti buleukat kuneeng, buah-buahan, hingga perhiasan. Tradisi ini sendiri diyakini sudah dipengaruhi oleh adat istiadat yang berasal dari Arab dan India.

Baca Juga: Ketahui Beberapa Suku Bangsa yang Ada di Aceh

Meugang

Meugang atau Makmeugang adalah tradisi yang berlangsung 3 kali dalam setahun. Tradisi ini sendiri identik dengan tradisi makan daging sapi dan kerbau. Tradisi ini bisa Anda temukan menjelang bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Meugang sendiri merupakan wadah untuk mempererat hubungan keluarga dalam konteks Islam. Biasanya para perantau akan kembali ke daerah masing-masing untuk merayakan tradisi ini bersama keluarga.

Tulak Bala

Tradisi Tulak Bala merupakan tradisi masyarakat Aceh yang dilaksanakan setahun sekali, tepatnya di bulan Safar. Menurut cerita masyarakat, sebagian warga meyakini bahwa bulan Safar identik dengan peralihan atau cuaca yang tidak menentu dan memiliki aura yang kurang baik.

Baca Juga: Daftar Alat Musik Aceh yang Wajib Kamu Ketahui

Tradisi ini ditandai dengan warga berbondong-bondong ke pantai, sungai, atau tempat lain, untuk sekadar menggelar sembahyang dan makan bersama. Inti dari tradisi ini adalah doa bersama yang dipimpin oleh seorang teungku. Di beberapa daerah juga terdapat pemandian bunga dengan tujuan untuk menghilangkan segala aura negatif.

Peusijuek

Tradisi Peusijuek biasanya dilakukan dalam rangkaian tradisi adat lainnya seperti pernikahan, syukuran, dan lain-lain. Secara harfiah, kata “Peusijuek” diambil dari kata sijue yang berarti “dingin”. Tradisi ini diharapkan dapat memberikan keamanan, ketentraman, dan berkah.

Baca Juga: Inilah Lagu Daerah Aceh yang Memiliki Nilai Penting

Pada hakikatnya tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur dan memohon perlindungan dari-Nya. Alat atau bahan yang selalu ada dalam tradisi Peusijuek adalah dalong yang berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan-bahan untuk tradisi ini.

Khanduri Pang Ulee

Sebagai perayaan Maulid Nabi, masyarakat Aceh memiliki tradisi yang cukup khas, yaitu Khanduri Pang Ulee. Sebelum acara berlangsung, ibu-ibu akan menyiapkan makanan atau kue untuk dibawa ke masjid atau lapangan. Setiap tikar ada nama desa yang tertera dan tamu bisa duduk sesuai nama desa.

Baca Juga: Inilah Ragam Jenis Pakaian Adat Aceh, Baik Untuk Pria Maupun Wanita

Yang menarik dari acara ini adalah jika sisa makanan yang disajikan masih tersisa, pengunjung harus membawa pulang sisa makanan tersebut. Nah, itulah beberapa Tradisi Adat Aceh yang erat kaitannya dengan Islam. Memang budaya Aceh tidak lepas dari nuansa Islam. Ternyata, masyarakat Aceh memiliki tradisi yang unik, ya.

Baca Juga