Pada tahun 376 SM seorang nakhoda Yunani yang tidak dikenal pernah membuat semacam buku panduan yang berjudul “Periplus Maris Erythraea” (Panduan Pelayaran Laut India) yang menjelaskan tentang jalur perdagangan yang terjadi saat itu antara Mesir dan India serta pelabuhan-pelabuhan yang terdapat di tengah pelayaran laut dan barang yang diangkut. diperdagangkan antar negara yang bersangkutan.

Namun, informasi ke arah timur didapat dari orang Indian yang mengatakan bahwa ada sebuah pulau di Samudera Hindia bernama Chryse yang menghasilkan penyu terbaik di Samudera Hindia. Sehingga dapat diketahui bahwa pulau penghasil penyu adalah Sumatera, dimana Periplus dianggap oleh orang barat sebagai pionir cara mengenal kepulauan Indonesia yang menghasilkan kekayaan alam dan rempah-rempah.

Masuknya Islam Ke Aceh

Menjelang wafatnya Nabi Besar Muhammad SAW pada tanggal 8 Juni 632 M, tahun pertama Hijriah. Islam telah menyebar ke seluruh Jazirah Arab. Perkembangan ke luar Jazirah Arab terus berlanjut bahkan sampai ke Cina pada masa Khalifah Usman bin Affan pada tahun 651 M.

Baca Juga: Inilah Bukti Bangunan Bersejarah di Aceh Peninggalan Masa Lampau

Menurut catatan sejarah Dinasti Tang tentang kedatangan misi Amirul Mukmin dalam bahasa Cina yang disebut Han Mi Mo Mo, dengan membawa surat yang menyatakan bahwa kerajaannya (Islam) telah berdiri 34 tahun yang lalu.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa orang Arab dan Persia telah membuat pemukiman di Aceh (Lamuri), sehingga aktivitas merantau dan orang Arab dan Persia yang terdapat dalam catatan Cina, setidaknya ada dua yang menjadi perhatian.