Solusi Menghindari Oanani Di Bulan Puasa

Sedangkan solusi bagi orang yang terjerumus ke dalamnya. Berikut adalah beberapa saran dan langkah-langkah untuk menghindarinya:

• Orang yang ingin bebas dari kebiasaan ini harus menaati perintah Allah dan menjauhi murka-Nya.
• Mencegahnya dari akar kebaikan yaitu menikah sebagai realisasi wasiat Nabi sallallahu 'alayhi wa sallam kepada kaum muda tentang hal itu
• Menolak lintasan pikiran, khawatir dan menyibukkan diri dan pikiran untuk kebaikan agama dan akhirat. Karena mengikuti itu mengarah pada tindakan maka semakin kuat sehingga menjadi kebiasaan dan akan sulit untuk menghilangkannya.
• Tahan pandangan Anda. Karena melihat seseorang dan gambar fitnah baik itu kehidupan maupun foto. Biarkan pandangan Anda mengarah pada apa yang dilarang. Jika pandangan pertama adalah pemandangan yang tiba-tiba. Tidak ada dosa di dalamnya. Jadi pandangan kedua dilarang. Demikian juga, seseorang harus menjauhi tempat-tempat di mana ada godaan dan membangkitkan nafsu batin.
• Sibuk dengan berbagai macam ibadah. Dan jangan tinggalkan waktu luang untuk maksiat.
• Mengambil pelajaran dari hasil kebiasaan tersebut berdampak negatif bagi kesehatan. Seperti melemahnya penglihatan dan otot, lemahnya tungkai kemaluan dan sakit pinggang serta sisi negatif lainnya yang disebutkan oleh para ahli medis. Begitu juga sisi negatif dari psikis seperti kecemasan, penyesalan pada diri sendiri. Yang lebih besar dari itu semua adalah terputusnya shalatnya karena sering mandi atau kesulitannya terutama pada musim dingin juga membatalkan puasanya.
• Menghilangkan qanaah yang salah. Karena sebagian pemuda percaya bahwa perbuatan ini diperbolehkan dengan alasan menjaga diri dari zina dan liwath (homoseksual). Padahal mungkin sama sekali tidak dekat dengan keburukan.
• Berbekal kekuatan kemauan dan keinginan agar tidak menyerah pada setan. Menjauh dari kesendirian seperti menghabiskan malam sendirian. Ada hadits bahwa Nabi sallallahu 'alayhi wa sallam melarang seseorang bermalam sendirian. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa ia berada di Shoheh Jami', 6919.
• Komitmen pada etika syar'iyyah saat tidur seperti membaca dzikir yang ada. Tidur miring ke kanan jauh dari sempurna (tidur tengkurap) karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarangnya.

Demikian ulasan tentang, onani yang dibolehkan islam ketika bulan puasa. Semoga bermanfaat.