PAG dan AJI Lhokseumawe Gelar Edukasi Sektor Energi Bersama Puluhan Jurnalis
Selain itu, kata Rayful, keterbatasan informasi masih menjadi tantangan bagi jurnalis di Aceh. Data terkait energi masih terus dipungut dari sumber-sumber yang terbatas.
"Masih minimnya pembahasan isu energi di masyarakat kecuali berkaitan dengan sektor hilir seperti LPG maupun BBM. Belum lagi tidak banyak narasumber yang dapat berbicara tentang energi," jelasnya.
Menurut Rayful, hal-hal yang perlu dibahas soal energi di Aceh ialah pengenalan isu energi kepada publik sebagaimana fungsi pers sebagai medium edukasi. Publik perlu mendapat asupan tentang energi secara sederhana. Misalnya, daftar blok migas di Aceh, atau daftar daerah penghasil batu bara di Aceh.
Baca Juga: Pertamina Temukan Cadangan Baru Migas Menjanjikan di Perairan Lhokseumawe
"Perlu adanya dorongan kepada pemerintah daerah termasuk BPМА dan Dinas ESDM untuk terbuka pada publik terkait data energi di Aceh. Keterbukaan informasi ini ikut memberi kemudahan bagi kerja jurnalis dalam membuat laporan," tambah Rayful.
Dia menyebut isu pengembangan energi baru terbarukan juga menarik untuk dibahas. Soal alasan Aceh masih minim pemanfaatan energi terbarukan yang hanya berkontribusi 4,1 persen. Padahal pusat sedang berkejaran dengan transisi energi. Selain itu, isu pusat juga menarik ditarik ke isu lokal.
Adapun strategi menjadi isu energi di daerah, kata Rayful, ikuti isu yang sedang berkembang. Misalnya, laporan ihwal produksi migas atau batubara di pusat, dapat ditindaklanjuti dengan skala lebih kecil di daerah. Atau upaya transisi energi yang dijalankan Pemda saat ini.
Baca Juga: BPMA dan PT PGE Temukan Cadangan Gas Baru di Aceh Utara
Berikutnya, mengikuti jurnal atau laporan kinerja perusahaan berkaitan dengan energi seperti BPMA. Pada websitenya turut menyajikan kinerja selama satu tahun terakhir, menarik ditelusuri baik produksi atau barangkali berkaitan dengan dana bagi hasil.
"Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh publik atau masyarakat lokal. Misalnya, penjelasan terkait istilah dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia," kata Rayful.
"Aktif mengejar narasumber pada lingkaran pertama. Alhasil sajian berita yang diberikan kepada publik lebih utuh. Misalnya, realisasi produksi migas/batu bara langsung ke BPMA atau Dinas ESDM".
Baca dihalaman selanjutnya>>>