KOALISI.co - Aliansi Petani Krueng Pase Menggugat mempertanyakan kejelasan proyek pembangunan Bendungan Krueng Pase yang belum kunjung dikerjakan.

Ketua Aliansi, Misbahuddin Ilyas, menilai kinerja Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) sangat lambat dalam melanjutkan proyek tersebut.

"Padahal bendungan tersebut sangat dinanti-nantikan oleh warga, namun jadwal penunjukan rekanan dalam pengerjaan proyek tersebut molor dari yang seharusnya," kata Misbahuddin Ilyas alias Marcos kepada KOALISI.co, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Petani Aceh Utara Undang Jokowi Tinjau Bendungan Krueng Pase yang Mangkrak

Marcos mencontohkan, pada tanggal 31 Januari 2024, seharusnya terdapat penetapan pemenang tender di halaman LPSE Pupr Aceh.

"Namun, keterangan diubah menjadi "Tidak Ada Jadwal"," ujar Marcos.

Serangkaian kejadian ini, kata Marcos, termasuk pembatalan tender pertama, tender ulang, dan evaluasi ulang yang berujung pada 'Tidak Ada Jadwal'.

Baca Juga: Ratusan Petani Demo di Kantor Bupati Aceh Utara Tuntut Penyelesaian Bendungan Krueng Pase

"Ini menunjukkan ketidakprofesionalan pihak BP2JK," tuturnya.

Marcos menduga sepertinya BP2JK ada tekanan dalam pengambilan keputusan untuk menunjuk rekanan.

"Keterlambatan pembangunan ini, semakin memperpuruk kondisi ekonomi para petani di 8 kecamatan yang mengandalkan aliran air Krueng Pase," lanjut Marcos.

Baca dihalaman selanjutnya>>>