Puluhan Rumah Tak Layak Huni Memprihatinkan di Sawang Aceh Utara

Kondidi rumah tampak depan. Foto: Ist.

KOALISI.co – Puluhan rumah tak layak huni dalam kondisi cukup memprihatinkan terdapat di Desa Teupin Reusep, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, salah satunya rumah milik nenek Hamamah (70).

Cucu nenek Hamamah, Safruddin (26) yang sedang bekerja di Medan mengatakan, sudah bertahun-tahun neneknya itu hidup dalam rumah tak layak huni dengan kondisi memprihatinkan.

“Rumah berlantaikan tanah, dinding kayu yang sudah lapuk dan atap daun rumbia dalam kondisi bocor jika hujan turun,” kata Safruddin saat menghubungi KOALISI.co Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga: Satu Keluarga di Aceh Utara Tinggal di Rumah Tak Layak, Atap Bocor Berdinding Terpal

Dikatakan, Sejak tahun 2012 lalu banyak orang yang datang termasuk aparatur Desa meminta berkas untuk diberikan bantuan rumah, namun hingga sekarang belum ada bantuan apapun.

Tampak kondisi dalam rumah di Dapur (kiri) dan ruang tamu (kanan). Foto: ist.

“Terdapat enam orang penghuni di rumah itu, nenek Hamamah, cucunya yang perempuan dan suaminya serta tiga anak dari cucunya itu, kami berharap agar rumah itu segera dibangun,” ujar Safruddin.

Sementara itu Geuchik Desa Teupin Reusep, Saifudin (40) kepada KOALISI.co membenarkan bahwa nenek Hamamah merupakan warganya dan kebetulan berada di Dusun Cot Mancang tempat Ia tinggal.

Baca Juga: Miris, Safiah Tinggal di Rumah Tak Layak dan Tanpa Listrik di Aceh Utara

“Iya benar, beliau warga kami yang memiliki rumah tak layak huni itu dan Pemerintah Desa juga sudah melakukan upaya-upaya untuk pembangunan rumah tersebut,” jelas Saifudin Via telepon Minggu (19/3/2023).

Saifuddin mengaku, pihaknya sudah berkali-kali mengajukan permohonan pembangunan rumah tersebut kepada Baitulmal dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) baik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.

“Namun belum bisa dibangun karena yang bersangkutan memiliki Kartu Keluarga (KK) tunggal, sedangkan jika kita pakai KK milik cucunya maka tidak memenuhi syarat karena belum berumur 40 Tahun, namun kami terus berusaha untuk membangun rumah itu,” tutur Saifuddin.

Baca Juga: APDESI Tanggapi Soal Rumah Tak Layak Huni di Aceh Utara

Ia menyebutkan, saat ini di Desanya terdapat hampir 30 rumah yang serupa seperti nenek Hamamah, tapi tidak mungkin bisa semua dibangun, apalagi menggunakan anggaran Desa, tidak ada pos anggaran untuk membangun yang ada hanya untuk rehap rumah.

“Kami berharap kepada pemerintah Kabupaten atau Provinsi untuk memperhatikan kondisi Desa kami, karena anggaran Desa yang terbatas tidak bisa dipakai untuk membangun rumah saja, ada bagian yang juga menjadi program prioritas nasional seperti ketahanan pangan, stunting, infrasruktur dan lain-lain yang sudah dibekali dengan aturan,” tutup Saifuddin.

Komentar

Loading...