1. Beranda
  2. Inforial

Mengetahui Sejarah Asal Usul Kota Banda Aceh Darussalam

Oleh ,

KOALISI.co - Sejarah Aceh merupakan salah satu nilai nenek moyang nusantara yang tidak dapat dipisahkan, sumbangsih Aceh tercatat dalam upaya kemerdekaan Indonesia saat mengusir penjajahan dari nusantara ini. Tinjauan sejarah Aceh ini akan dibagi menjadi beberapa uraian yang menggambarkan tinjauan lengkap tentang sejarah asal usul Kota Banda Aceh Darussalam.

Sejarah Asal Usul Kota Banda Aceh Darussalam

Banda Aceh memiliki sejarah yang sangat panjang sebagai cikal bakal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Disinilah pertama kali berdirinya Kerajaan Aceh yang disebut Lamuri atau Al Ramni atau Rami, yang situsnya masih berada di Gampong Pande.

Dari literatur dan buku-buku sejarah tentang Aceh, sejarah Melayu, naskah kuno, hikayat Aceh dan wawancara dengan orang-orang tua, terlihat bahwa Aceh sudah memiliki peradaban dan memiliki sistem pemerintahan selama berabad-abad. SM.

Baca Juga: Daftar Destinasi Wisata Sejarah di Aceh yang Wajib Kita Kunjungi

Catatan sejarah tentang kegiatan para pelaut Paoenisian tersimpan di perpustakaan di kota pelabuhan Iskandariyah (Iskandariyah), tetapi karena telah hilang, maka Alkitab dapat digunakan sebagai sumber (Thomas Braddell "The Ancient Trede of the Indian Archipelago" , Vol. II No: 3 , 1857 antara lain tentang apa yang telah disampaikan oleh Raja Salomon (Nabi Sulaiman a.s.) kepada kaumnya yaitu para pelaut Phonesian untuk berlayar ke timur menemui Gunung Ophir, karena di tempat itu banyak terdapat harta berharga, yaitu emas.

Selama tiga tahun para pelaut melakukan perjalanan, mereka kembali dengan membawa harta yang banyak (D.M. Champhel mengatakan Ophir terletak di ujung utara Sumatera, yaitu Aceh, yang sekarang disebut Kampong Pande. Sejak itu daya tarik berlayar telah berkembang ke timur ke arah matahari, muncul dan secara bertahap barang dagangan juga meningkat dalam berbagai.

Baca Juga: Mengenal Sejarah, Raja dan Kejayaan Kerajaan Aceh

Barang-barang perdagangan dibawa dari Eropa ke Alexanderia, di mana mereka ditukar dengan barang-barang yang dibawa oleh orang-orang Arab Saba yang pada gilirannya juga menampung barang-barang baik dari sepanjang pantai Arab Selatan maupun dari Teluk Persia dan India.

Saat itu, produk-produk kekayaan Aceh muncul di pasar Alexanderia, seperti rempah-rempah, kapur barus, belerang, kemenyan, emas, perak, dan timah.

Baca dihalaman selanjutnya >>>

Baca Juga